LENSA.TODAY, -(NASIONAL)- Aksi pembacokan brutal terjadi di areal perkebunan sawit di Kotarih, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Sabtu (24/5/2025), menimpa seorang jaksa dan pegawai honorer Kejaksaan Negeri (Kejari) Deliserdang. Korban, Jhon Wesli Sinaga jaksa aktif Kejari Deliserdang dan Acensio Hutabarat mengalami luka serius setelah diserang dua orang tak dikenal (OTK) yang membawa senjata tajam tersembunyi dalam tas pancing.
Peristiwa ini menuai kecaman keras dari Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (Komjak). Ketua Komjak, Prof. Dr. Pujiyono Suwadi, SH, MH, menyatakan keprihatinan mendalam dan menyebut insiden tersebut sebagai sinyal bahaya bagi keselamatan aparat penegak hukum.
“Ini harus menjadi pelajaran serius bagi personil Kejaksaan RI agar lebih waspada dalam kesehariannya. Ekspektasi publik terhadap Kejaksaan semakin tinggi, tapi risiko juga meningkat,” tegas Pujiyono dalam keterangannya kepada ADHYAKSAdigital, Minggu (25/5).
Pujiyono mengapresiasi respon cepat Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Idianto dan Kajari Deliserdang Mohamad Jeffry, yang sigap memberikan pertolongan medis kepada korban dan langsung berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengejar pelaku.
Komjak dijadwalkan turun langsung ke Medan dalam waktu dekat untuk memberikan dukungan serta menginvestigasi kasus ini. Temuan lapangan akan menjadi masukan penting untuk memperkuat implementasi Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2025 tentang Perlindungan Jaksa dan Keluarganya.
Menurut keterangan Kajari Deliserdang yang disampaikan melalui Kepala Seksi Intelijen, Boy Amali, insiden pembacokan ini kuat diduga berkaitan dengan kasus hukum yang sedang ditangani oleh jaksa Jhon Wesli Sinaga.
“Saat kejadian, kedua korban sedang memanen sawit bersama pekerja di perkebunan milik Jhon. Dua OTK datang mengendarai Honda Vario, lalu langsung menyerang dengan parang,” ujar Boy.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu langsung mengevakuasi korban ke RS Columbia Asia, Medan, untuk mendapatkan perawatan intensif.
Hingga berita ini diturunkan, pelaku masih dalam pengejaran. Aparat gabungan dari kejaksaan, TNI, dan Polri terus mendalami motif serta latar belakang penyerangan ini yang disinyalir berkaitan erat dengan tugas penegakan hukum sang jaksa. (Arb)