LENSA.TODAY, -(KAMPUS)- Suasana haru dan bangga menyelimuti Gedung Prof. Rustam Hs. Akili Convention Center (RACC), Kamis (10/07/2025), saat Universitas Gorontalo kembali melangsungkan prosesi wisuda untuk 619 mahasiswanya. Jumlah tersebut terdiri dari 494 lulusan program Sarjana (S1) dan 125 lulusan program Magister (S2).
Wisuda yang digelar melalui sidang senat terbuka ini dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Gorontalo, Dr. Sofyan Abdullah, SP., MP. Ribuan hadirin, mulai dari keluarga wisudawan hingga tokoh-tokoh pendidikan, hadir dalam momen sakral tersebut.
Di tengah semaraknya perayaan, wisuda kali ini juga diwarnai nuansa emosional mendalam karena ketidakhadiran sosok sentral dalam sejarah Universitas Gorontalo, almarhum Prof. Dr. Rustam Hs. Akili, SE., SH., MH., yang wafat beberapa waktu lalu. Sosok yang dikenal sebagai Rajawali Pendidikan dari Gorontalo ini merupakan pejuang sekaligus tokoh penting dalam pengembangan kampus tersebut.
Ketua Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan DLP Gorontalo, Dr. Moh. Rolly Paramata, dalam sambutannya menegaskan bahwa Yayasan akan terus melanjutkan semangat perjuangan almarhum Prof. Rustam demi mewujudkan Universitas Gorontalo sebagai kampus yang unggul dan berdaya saing tinggi.
“Dalam kepemimpinan saya sebagai Ketua Yayasan, kami berkomitmen agar Universitas Gorontalo terus melangkah maju. Kami ingin kampus ini menjadi kampus unggulan, mandiri, dan berdaya saing tinggi,” tegas Dr. Rolly.
Ia menyebut sejumlah langkah strategis yang terus digalakkan yayasan, di antaranya adalah pembenahan sistem pembelajaran, digitalisasi layanan mahasiswa, peningkatan jumlah dosen bergelar doktor, serta pengembangan fasilitas kampus yang modern dan ramah mahasiswa.
Lebih lanjut, Dr. Rolly mengungkapkan bahwa saat ini Universitas Gorontalo telah termasuk dalam 10 persen perguruan tinggi swasta terbaik di wilayah LLDIKTI XVI, dengan status akreditasi “Baik Sekali”, dan sedang bersiap menuju akreditasi “Unggul.”
“Namun lebih dari semua pencapaian itu, kami tetap menjunjung tinggi nilai-nilai lokal yang menjadi jiwa kampus ini adalah ‘Pohalaa’, yaitu semangat kekeluargaan, dan ‘Huyula’, budaya gotong royong. Inilah yang menjadikan Universitas Gorontalo bukan hanya tempat belajar, tapi rumah besar yang membentuk karakter,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Rolly juga mengenang sosok almarhum Prof. Rustam Akili sebagai pribadi yang memperjuangkan kampus ini dengan sepenuh hati.
“Beliau adalah jiwa dari Universitas Gorontalo. Tidak hanya membangun dengan pikiran, tapi juga dengan cinta, air mata, dan keyakinan. Beliau menyebut kampus ini sebagai ‘kampus perjuangan’, dan memang benar perjuangannya nyata. Kami menyaksikannya sendiri,” ucapnya dengan suara penuh haru.
Di akhir penyampaiannya, Dr. Rolly mengajak seluruh civitas akademika dan para lulusan untuk melanjutkan cita-cita luhur pendiri kampus.
“Semoga semangat beliau menjadi bara dalam dada kita semua. Mari lanjutkan perjuangan ini, membentuk generasi bangsa yang unggul, berakhlak, dan mencintai tanah kelahirannya,” pungkasnya.
Dengan penuh semangat dan dedikasi, Universitas Gorontalo terus menapaki jalannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tak hanya mencetak lulusan cerdas, tetapi juga insan yang bermakna bagi masyarakat dan bangsa. (Arb)