LENSA.TODAY, -(GORUT)- Program andalan pemerintah pusat, Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diluncurkan oleh pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tengah menjadi sorotan di Kabupaten Gorontalo Utara.
Salah satu postingan viral di media sosial Facebook memicu perdebatan soal kualitas dan kecocokan menu makanan yang disajikan kepada anak-anak sekolah dasar dan taman kanak-kanak.
Akun Facebook bernama Maya Mutiara Hulukati mengunggah keluhannya terhadap menu MBG yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi anak-anak, terutama dari segi tekstur dan jenis makanan.
Dalam postingannya, ia menulis:
“Spil dong MBG di daerah kalian. Luar biasa ini MBG kasian. Anak dorang kase makan lumba lumba kring kong depe kapala dorang tidak buang. Ceritanya anak-anak tidak semua tidak ada gigi, teritama TK dengan kelas 1 SD. Semoga so mo ada kebijakan ini MBG bisa diambil alih oleh ortu masing-masing.”
Unggahan tersebut sontak menarik perhatian warganet dan memicu perbincangan mengenai efektivitas pelaksanaan MBG di tingkat daerah. Sejumlah netizen menanggapi serius keluhan tersebut, bahkan menyebut perlunya evaluasi ulang atas pengadaan makanan gratis di sekolah.
Keluhan utama yang disoroti adalah tekstur makanan yang tidak sesuai dengan usia anak, serta penggunaan bahan makanan yang dianggap kurang layak atau tidak lazim bagi konsumsi anak-anak, seperti disebutkannya “lumba-lumba kering dengan kepala yang tidak dibuang”.
Meski istilah tersebut kemungkinan merupakan metafora atau penyebutan lokal terhadap jenis ikan tertentu, isu yang muncul tetap serius, apakah makanan yang disediakan dalam program MBG benar-benar layak, bergizi, dan aman dikonsumsi oleh anak-anak usia dini?
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara ataupun pihak penyelenggara MBG.
Namun masyarakat berharap, viralnya keluhan ini dapat menjadi momentum perbaikan bagi pelaksanaan program yang ditujukan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak. (Arb)