LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Polemik pembangunan Pemukiman Nelayan di Kota Gorontalo memasuki babak baru. Satgas GRIB JAYA Provinsi Gorontalo melontarkan kritik tajam terhadap Wali Kota Gorontalo yang dinilai bersikap arogan dan tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin rakyat.
Satgas GRIB JAYA Provinsi Gorontalo, Ais Rahmola, secara terbuka mengecam pernyataan dan tindakan Wali Kota yang dinilai tidak hanya memperkeruh suasana, tetapi juga melecehkan aspirasi warga yang sedang memperjuangkan hak atas tanah mereka.

“Kami menghormati jabatan beliau sebagai Wali Kota, tapi kami tidak akan diam melihat sikap arogan yang justru menekan rakyat kecil. Jangan jadikan kekuasaan sebagai tameng untuk menindas masyarakat yang sedang mempertahankan haknya,” tegas Ais Rahmola, Selasa (30/9/2025).
Menurut Ais, semestinya seorang Wali Kota mampu berdiri sebagai penengah, bukan malah memancing konflik dengan pernyataan dan tindakan yang memihak. Ia menyebut, tindakan Wali Kota seolah hanya mengakomodasi kepentingan tertentu dan menutup mata terhadap fakta di lapangan.

“Pemimpin seharusnya mengayomi, bukan membentak atau menyudutkan rakyat. Kalau pemimpin kehilangan empati, untuk apa dipertahankan?” ujarnya.
Satgas GRIB JAYA juga menegaskan bahwa mereka bukan anti pembangunan. Mereka mendukung program pemerintah pusat, termasuk proyek Pemukiman Nelayan, selama itu dilaksanakan secara adil dan tidak mengorbankan hak-hak warga.
“Kami mendukung pembangunan, tapi bukan pembangunan yang menggusur rakyat tanpa solusi. Pemerintah pusat perlu tahu, di bawah ini rakyat menjerit, dan pemimpinnya malah sibuk pencitraan,” tambah Ais.
Ia juga menyindir bahwa pendekatan kekuasaan yang dilakukan Wali Kota Gorontalo justru memperburuk citra pemerintah daerah dan berpotensi menciptakan konflik horizontal jika terus dibiarkan.
“Kalau memang beliau tidak mampu menyelesaikan secara adil, lebih baik mundur saja. Rakyat butuh pemimpin, bukan penguasa,” tandasnya.
Satgas GRIB JAYA menyerukan agar seluruh masyarakat tetap solid dalam memperjuangkan haknya, dan meminta pemerintah pusat turun tangan langsung meninjau kondisi di lapangan. Mereka juga membuka pintu dialog dengan semua pihak, namun menolak keras segala bentuk intimidasi atau tekanan terhadap warga.
“Kami tidak takut. GRIB JAYA akan terus berdiri bersama rakyat. Kami lawan semua bentuk ketidakadilan, termasuk yang datang dari pejabat yang lupa bahwa mereka digaji oleh uang rakyat,” pungkas Ais Rahmola.
Diketahui, GRIB JAYA adalah organisasi resmi yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM serta diakui oleh Kesbangpol Provinsi Gorontalo. (Arb)








