LENSA.TODAY, -(JATENG)- Kurangnya minat pendidikan di kwangkengan ini mempunyai cerita bahagia oleh Kelompok kkn 56, dalam memberikan edukasi tentang pentingnya pendidikan dan mengadan rumah baca sangatlah penting bagi kehidupan anak bangsa. Sehingga dari motifasi tersebut kelompok 56 mengukir cerita bahagia bersama yang di beri nama RUMBAKA.
Dari perjalanan KKN yang di lalui oleh kelompok 56 ini di abadikan oleh Annas Fitria Saadah, M.Phil dan Kelompok KKN 56 UMBY.
Dimana Annas menguraikan, bahwa Pendidikan adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia, bangsa dan negara. Banyak desa yang telah memiliki fasilitas pendidikan yang memadai tapi banyak pula desa yang berada dipelosok perkotaan yang sangat minim akses pendidikan.
“Dengan sulitnya akses pendidikan yang berada di desa pelosok membuat banyak anak-anak yang rela menghentikan impian cita-citanya. Dusun Kwangkengan adalah salah satu tempat yang berada di bawah kaki Gunung Merbabu yang memiliki akses yang cukup sulit dan melelahkan untuk pergi ke sekolah,”kata Annas, Senin (22/08/2022).
“Mereka harus melewati jalan yang cukup terjal untuk dilewati oleh kendaraan bermotor sehingga banyak dari mereka yang cukup lelah untuk pergi kesekolah dan memilih berhenti sekolah selepas tamat SD dan langsung ikut ayahnya bekerja,”terang Annas.
Dalam kegiatan tersebut Annas mengatakan, pada dasarnya kelompok KKN 56 memberikan sosialisasi, bagaimana pentingnya pendidikan kepada anak-anak sekolah dasar agar mereka lebih termotivasi lagi dalam meneruskan pendidikan.
“KKN 56 juga mengadakan Rumah baca yaitu kami menyediakan buku-buku yang diberikan oleh donatur dan sebagian dari anggota kelompok KKN 56 yang kami beri nama RUMBAKA Rumah Baca Kwangkengan,”ujar Annas.
Lebih Jauh Annas menguraikan, bahwa Tujuan dari pengadaan taman baca ini antara lain adalah untuk menambah wawasan mereka terkait pendidikan. Selain itu kurangnya akses internet yang mereka dapatkan diharapkan dengan adanya taman baca RUMBAKA dapat menetlarisir agar mereka bisa menemukan informasi-informasi lewat buku yang ada.
“Pengadaan taman baca ini kami support juga dengan memberikan pengajaran berupa cara membaca, menulis, mewarnai serta mereka dapat belajar kelompok mengerjakan tugas-tugas sekolah,”imbuhnya.
Tempat yang sekarang di jadikan rumbaka (rumah baca kwangkengan) dulunya adalah pos ronda, tapi dengan semangat para warga kwangkengan yang ingin anak-anaknya mendapatkan tempat untuk belajar maka mereka mengalokasikan tempat ini bukan hanya menjadi pos ronda tapi bisa di gunakan anak-anak untuk belajar. (Mhd)







