LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Dukungan terhadap aksi mahasiswa yang menyuarakan keresahan masyarakat pesisir Danau Limboto terus mengalir. Kali ini, Ketua Grib Jaya Kabupaten Gorontalo, Ais Rahmola, angkat bicara tegas dan lantang. Ia menyatakan bahwa tindakan arogan Kepala Balai Sungai Sulawesi II Gorontalo, Ali Rahmat, sudah melewati batas dan tidak lagi bisa ditolerir.
Dalam pernyataannya, Ais Rahmola menegaskan bahwa dirinya tidak hanya mendukung penuh gerakan mahasiswa yang digelar di depan Kantor Balai Sungai Sulawesi II, tetapi juga aktif melakukan konsolidasi dengan berbagai elemen pergerakan.

Lanjut Ais, tujuannya satu menekan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), agar segera mencopot Ali Rahmat dari jabatannya sebagai Kepala Balai.
“Kami tidak akan diam melihat arogansi birokrat seperti ini. Kepala Balai Sungai Sulawesi II, Ali Rahmat, bukan hanya tidak berpihak pada rakyat, tapi sudah bertindak semena-mena, terhadap aksi mahasiswa yang menyuarakan aspirasi masyarakat pesisir Danau Limboto,” tegas Ais sesaat selesai konsolidasi bersama mahasiswa, Kamis (9/10/2025).
Menurut Ais Rahmola, sejumlah bukti menunjukkan bahwa Kepala Balai bersikap arogan dan sebagai pemicu sampai terjadinya adu argumen dengan masa aksi. Hal ini dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap demokrasi dan pengkhianatan terhadap amanah jabatan yang seharusnya dijalankan untuk melayani rakyat, bukan menginjak-injaknya.
“Ali Rahmat bukan pemimpin yang layak menduduki jabatan strategis. Ia gagal membangun komunikasi yang sehat, dan lebih memilih bersikap arogan ketimbang membuka ruang dialog. Ini bukan hanya soal etika, ini soal integritas jabatan yang telah ia nodai,” lanjutnya.
Bahkan kata Ais, Ali Rahmat memperlihatkan mental birokrat feodal anti-kritik, anti-rakyat. Sudah waktunya beliau dicopot.
“Jika Menteri PUPR tidak segera ambil tindakan, maka kami pastikan gelombang perlawanan ini akan terus membesar,” pungkas Ais Rahmola. (Arb)








