LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Tindakan kekerasan terhadap aktivis mahasiswa kembali mencoreng wajah keamanan di Provinsi Gorontalo. Harun Alulu, Koordinator BEM Nusantara Provinsi Gorontalo, menjadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Selasa, dini hari tepatnya pukul 00.030 WITA.
Peristiwa memilukan ini terjadi saat Harun Alulu bersama Bendahara Umum BADKO HMI SULUTGO dalam perjalanan dari Sekretariat Bersama HMI-KAHMI Kabupaten Gorontalo yang berlokasi di Kelurahan Hepuhulawa. Mereka sedang menuju Kampus Universitas Gorontalo untuk keperluan kegiatan organisasi.
Dalam perjalanan menuju kampus, keduanya melewati sebuah lokasi tongkrongan atau tempat duduk umum (dego-dego). Di lokasi tersebut, mereka melihat 4 orang pria berpakaian mencurigakan.
Menurut kesaksian Harun, keempat pria tersebut mengenakan pakaian serba hitam menyerupai kostum ninja dan tampak bersembunyi di balik bangku. Meski sempat merasa aneh, Harun dan rekannya tidak mengira akan terjadi sesuatu yang berbahaya.
“Kami hanya berpikir mungkin mereka nongkrong biasa atau bergaya, tidak ada pikiran bahwa mereka berniat jahat,” ujar Harun.
Namun, situasi berubah drastis saat mereka berbelok ke kanan di simpang tiga kompleks Hanthaleya Cafe, Kelurahan Kayubulan. Tiba-tiba, dari arah belakang, muncul pelaku yang mengendarai sepeda motor jenis Yamaha N-Max. Motor tersebut tidak memiliki plat nomor polisi.
Tanpa basa-basi, pelaku langsung menghantam punggung Harun Alulu menggunakan sebuah balok kayu berukuran sekitar satu meter. Pukulan tersebut begitu keras dan mengejutkan, hingga membuat Harun hampir terjatuh.
Setelah melakukan aksinya, para pelaku langsung tancap gas dan melarikan diri dengan kecepatan tinggi menuju arah Kantor Bupati Kabupaten Gorontalo.
Terakhir, Harun Alulu, selaku koordinator BEM Nusantara Provinsi Gorontalo berharap kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan memastikan keamanan bagi para aktivis mahasiswa.
“Karena kejadian ini sudah secara resmi kami laporkan ke Polres Gorontalo, maka kami berharap agar kiranya bapak Kapolres Gorontalo untuk segera mengungkap para pelaku yang sering menggunakan topeng tersebut,” pungkasnya. (Arb)









