LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Musyawarah Besar II (MUBES II) Ikatan Alumni SMP Negeri 2 Gorontalo (PB IKA SPENDUGO) menorehkan sejarah baru. Dalam forum tertinggi alumni yang berlangsung khidmat tersebut, dr. Irawan Huntoyungo, M.Kes, Sp.OT resmi terpilih sebagai Ketua Umum PB IKA SPENDUGO periode 2025–2030.
Pemilihan kali ini sempat mencuatkan tiga nama sebagai kandidat Ketua Umum, yaitu dr. Irawan Huntoyungo, Meyske Abdullah, dan Fahruddin Salilama. Namun setelah dilakukan verifikasi administrasi oleh panitia, hanya dua calon yang dinyatakan memenuhi syarat dan maju ke tahap pemungutan suara. Fahruddin Salilama dinyatakan tidak lolos verifikasi berkas.

Proses pemilihan yang diikuti oleh 29 alumni dari angkatan 1969 berlangsung terbuka dan demokratis. dr. Irawan memperoleh 28 suara. Hasil ini mengukuhkan dukungan mutlak terhadap dr. Irawan sebagai figur pemersatu dan pemimpin baru PB IKA SPENDUGO.
“Saya Terima Ini Sebagai Amanah, Bukan Jabatan,” ujar dr. Irawan
“Saya menerima ini bukan sebagai kemenangan pribadi, tetapi sebagai amanah kolektif. Ini bukan tentang saya, tapi tentang kita semua sebagai keluarga besar SPENDUGO,” lanjutnya.
Dalam nada yang tegas namun bersahabat, dr. Irawan menekankan bahwa kepemimpinannya akan bersifat terbuka, kolaboratif, dan bertujuan membangun solidaritas antargenerasi alumni.
“Saya percaya bahwa organisasi alumni harus menjadi ruang bertumbuh, tempat kita saling menguatkan, saling berbagi, dan bersama-sama memberi manfaat yang lebih luas, tidak hanya bagi sesama alumni, tapi juga bagi almamater dan masyarakat di sekitar kita,” ungkapnya.
Sebagai dokter spesialis ortopedi yang telah lama berkiprah di bidang kesehatan, dr. Irawan dikenal luas sebagai figur profesional yang juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Dedikasinya kepada pelayanan publik menjadikannya sosok yang dihormati, tidak hanya di lingkungan profesi, tetapi juga di tengah masyarakat Gorontalo.
Kepemimpinannya di PB IKA SPENDUGO diharapkan membawa standar baru dalam pengelolaan organisasi alumni yang lebih profesional, transparan, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.
“Ke depan, saya ingin melihat PB IKA SPENDUGO menjadi organisasi yang hidup, aktif, dan relevan. Kita tidak boleh puas hanya dengan reuni dan nostalgia. Saatnya kita bangun program nyata beasiswa untuk adik-adik di sekolah, pelatihan untuk alumni muda, dan gerakan sosial yang bisa memberi dampak,” tegas dr. Irawan.
MUBES II ini menandai tonggak penting dalam konsolidasi alumni SPENDUGO lintas angkatan. Antusiasme peserta dari angkatan 1969 menunjukkan bahwa semangat kebersamaan masih mengakar kuat, dan kini mendapatkan arah baru di bawah kepemimpinan dr. Irawan.
Dengan dukungan luas dan visi yang jelas, PB IKA SPENDUGO siap menapaki masa depan yang lebih dinamis, terorganisir, dan berdampak. Organisasi ini bukan lagi sekadar tempat berkumpul para mantan siswa, tetapi menjadi motor penggerak yang mempertemukan kenangan, gagasan, dan aksi nyata dalam satu wadah alumni yang kokoh.
“Saya ajak semua alumni, dari angkatan paling awal hingga yang terbaru, mari kita bersatu. Mari kita rawat warisan SPENDUGO dengan kebanggaan, dan kita tunjukkan bahwa alumni punya peran penting di tengah masyarakat,” pungkas dr. Irawan dengan penuh semangat. (Arb)










