LENSA.TODAY, -(KABGOR)- Suasana hangat dan penuh antusiasme mewarnai Fakultas Hukum Universitas Gorontalo (FH UG) saat Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo menggelar kuliah umum bertajuk “Berantas Korupsi untuk Kemakmuran Masyarakat” dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh civitas akademika dan unsur pemerintahan, tetapi juga dihadiri oleh aktivis antikorupsi dan media yang turut mendokumentasikan momen penting ini.
Acara yang digelar pada 9 Desember 2025 ini dilaksanakan di ruang Aula Fakultas Hukum Universitas Gorontalo serta menghadirkan tokoh-tokoh penting, termasuk Dekan FH UG Dr. Yusrianto Kadir, tokoh agama AKP Moh. Atmal Fauzi, S.H., serta berbagai OPD dan Asisten Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Kehadiran aktivis dan media menambah warna tersendiri, memperlihatkan bagaimana masyarakat sipil dan dunia jurnalistik ikut menjadi bagian dari perjuangan melawan korupsi.
Selain kuliah umum, acara juga dirangkaikan dengan peluncuran buku “Pengantar Ilmu Hukum, Konsep Dasar Ilmu Hukum dan Pembaruan Hukum Terkini” karya Kepala Kejaksaan Negeri Kabgor, Dr. Abvianto Syaifulloh. Buku ini diharapkan menjadi referensi penting bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi hukum, sekaligus mendorong kesadaran hukum yang lebih luas di masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Abvianto menekankan bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum, melainkan tugas bersama seluruh elemen bangsa.
“Korupsi adalah musuh kita bersama. Jika ingin mewujudkan kemakmuran rakyat, kesadaran hukum dan integritas harus dibangun sejak bangku pendidikan,” tegasnya di hadapan peserta yang larut dalam semangat antikorupsi.
Dr. Abvianto juga berharap buku yang diluncurkan dapat menginspirasi generasi muda untuk berpikir kritis dan menjadi garda terdepan dalam gerakan antikorupsi.
“Generasi muda adalah ujung tombak perubahan. Dengan pengetahuan hukum yang kuat dan karakter integritas yang kokoh, mereka mampu memimpin bangsa menuju masa depan yang bersih dari korupsi,” tambahnya dengan nada penuh keyakinan.
Kehadiran berbagai unsur pemerintahan, tokoh masyarakat, akademisi, aktivis, dan media menunjukkan sinergi dan komitmen bersama untuk membangun budaya hukum yang bersih dan berintegritas di Kabupaten Gorontalo.
“Kegiatan ini menjadi simbol nyata bahwa perang melawan korupsi membutuhkan partisipasi semua pihak baik dari kampus, masyarakat, hingga media,” pungkas Dr. Abvianto Syaifulloh, SH.,MH. (Arb)











