LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Mega proyek Terminal Tipe B Limboto yang digadang-gadang menjadi ikon baru transportasi di Gorontalo kini justru menuai sorotan tajam. Bangunan yang dibangun dengan anggaran besar dari dana pemerintah itu tampak terbengkalai, memunculkan dugaan bahwa proyek ini terancam mangkrak.
Pantauan di lapangan menunjukkan minimnya aktivitas pembangunan dan kondisi fisik terminal yang belum rampung meski waktu pengerjaan terus berjalan. Fakta ini menimbulkan pertanyaan besar di tengah masyarakat, Apakah proyek Terminal Limboto akan menjadi proyek gagal berikutnya dan masuk dalam pusaran kasus korupsi seperti proyek-proyek sebelumnya di Gorontalo?
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, Sejumlah proyek infrastruktur di Provinsi Gorontalo sebelumnya telah menjadi sorotan aparat penegak hukum karena indikasi kuat tindak pidana korupsi. Sebut saja proyek revitalisasi trotoar Kota Tua yang menelan kerugian negara hingga Rp10 miliar, proyek Kanal Tanggidaa dengan kerugian sekitar Rp4,6 miliar, serta pembangunan pusat perdagangan di Jalan MT Haryono yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp12 miliar.
Meski belum ada pernyataan resmi dari pemerintah provinsi terkait status pembangunan Terminal Limboto, keterlambatan yang tidak disertai dengan transparansi progres proyek menimbulkan spekulasi dan ketidakpercayaan publik. Dugaan ini pun mulai menguat, apakah ini pertanda ada sesuatu yang tidak beres?
Terminal Limboto sejatinya diharapkan menjadi pusat pergerakan ekonomi baru dan penunjang konektivitas regional. Namun, jika dibiarkan tanpa pengawasan dan kejelasan, proyek ini dikhawatirkan akan berakhir sebagai monumen kegagalan pembangunan dan semakin memperpanjang daftar hitam kasus korupsi di Gorontalo. (Arb)