LENSA.TODAY, POHUWATO – Pemerintah Kabupaten Pohuwato menggandeng Universitas Negri Gorontalo, dalam menekan angka stunting yang mencapai persentase 34,6 persen. yang digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Pohuwato, Kamis (21/07/2022).
Ketua Pusat Studi Perempuan dan Perlindungan Anak UNG Lia Amelia membenarkan, bahwa Kabupaten Pohuwato berdasarkan SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) menempati posisi tertinggi dalam penurunan angka stunting, dengan persentase 34,6 persen.
“Ya, dari 6 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Gorontalo, yang memiliki persentase penurunan stunting tinggi cuma 2 Kabupaten/Kota yakni Kota Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato, sementara 4 Kabupaten lainnya masih rendah,”ungkap Lia Melia.
Untuk itu kata Lia Amelia, bahwa bersama tim riset kerjasama dari BKKBN Provinsi Gorontalo dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Gorontalo, khususnya di Pusat Studi Perempuan dan Perlindungan Anak UNG mengaku sejauh ini pihaknya terus dan lebih memfokuskan studi kualitatif bagaimana penanganan stunting khususnya di Kabupaten Pohuwato.
“Makanya kami datang kesini untuk mencari tau, apa sih kendalanya, apakah memang persoalan pengukurannya barangkali, atau memang seperti apa yang disampaikan oleh pemerintah daerah semua kebijakan sudah dilakukan tapi apakah kelompok-kelompok sasaran ini di evaluasi tidak, apakah kelompok ini sudah diberi tablet penambah darah untuk remaja putri, permasalahannya di evaluasi tidak,”ucap Lia Sambil bertanya.
Sehingga menurut Lia, hal-hal seperti itu yang akan menjadi pekerjaan bersama, untuk bagaimana caranya ke depan supaya semua intervensi-intervensi yang telah dilakukan itu dicek, apakah memang sudah sesuai yang diinginkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pohuwato Hj Hamkawaty M Mbuinga menjelaskan, hingga saat ini langkah pemerintah daerah dalam penanganan stunting khususnya di Kabupaten Pohuwato sudah dilakukan.
“Alhamdulillah untuk penurunan angka stunting di Kabupaten Pohuwato ini sudah ada beberapa hal yang sudah dilakukan dan dilaksanakan. Kami di OPD (DP3AP2KB) yang merupakan perpanjangan tangan BKKBN Pusat itu sebagai salah satu OPD yang bertanggung jawab juga untuk penurunan angka stunting di Kabupaten Pohuwato”, ujar Hamkawaty.
Untuk masalah stunting ini, lanjut Hamkawaty, pihaknya sudah membentuk TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting), baik itu di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Dimana di tingkat Kabupaten di Ketuai oleh Ibu Wabup, di tingkat Kecamatan di Ketuai Camat dan di tingkat Desa diketuai oleh Kepala Desa.
“Selain itu, kamipun sudah membentuk tim pendamping keluarga resiko stunting. Jadi, di Kabupaten Pohuwato itu sudah di bentuk 123 tim, yang sebelumnya memang sudah diberikan orientasi, yang masing-masing terdiri dari 3 unsur yakni unsur Tim Penggerak PKK, unsur Bidan dan unsur Kader KB”, ungkap Hamkawaty.
Bahkan, kata Hamkawaty, untuk penanganan stunting di masing-masing kecamatan pun sudah dilakukan. Pemkab Pohuwato sendiri, katanya, sudah melaksanakan RTP2S yang diprakarsai oleh tim Gerbos Emas.
“Alhamdulillah, untuk seluruh Kabupaten Pohuwato, semuanya sudah di launching bahkan sudah di lombakan mana yang terbaik. Alhamdulillah, dari launching dan lomba tersebut, manfaatnya saat ini luar biasa dan pengaruhnya pun sangat signifikan terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Pohuwato”, kata Hamkawaty M Mbuinga. (Mhd)