LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Dugaan isu adanya pengiriman khusus material batuan pertambangan milik PT. Pani Emas Tani Sejahtera (PETS) lewat jalur penerbangan Bandara Djalaludin Gorontalo menuai perdebatan di berbagai kalangan.
Pasalnya, pihak Bandara Djalaludin Gorontalo diduga melakukan pembiaran atau memuluskan aktifitas pengiriman sampel pasir batu sebanyak 133 Corebox dengan total 4.735, 7 Kilogram yang ditujukan kepada Laboratorium Geoservice Cikarang, Bekasi.
Berdasarkan data dan fakta lapangan yang berhasil dihimpun, terdapat sebuah surat pengantar sampel metalurgi yang akan diterima oleh Diyah Farida dengan menggunakan jasa ekspedisi PT. Trans Contonint dengan menggunakan 2 jenis mobil truk Type ST08 yang dikemudikan oleh Junaidi Mamonto dengan nopol B 9927 SXR dan ST04 Nopol 9232 SXR dikemudikan oleh Aswad Rahman.
Dikonfirmasi kepihak Bandara Djalaludin. PT. APLOG (Angakasa Pura Logistik) dan PT. Trans Continent mengakui bahwa barang yang akan dikirimkan oleh PT. Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) adalah bongkahan batu yang menjadi sampel dan akan dikirimkan melalui udara ke bekasi.
“ Iya benar itu material. Begini, yang berhak menginginkan barang itu boleh atau tidak dikirim adalah otoritas bandara dalam hal ini beliau di PBU Gorontalo,” ungkapnya.
” Syarat barang itu masuk, dari saya dan pak Bachtiar itu BM APLOG adalah Undang-Undang nomor 1 tahun 2009 tentang keamanan dan keselamatan penerbangan, sepanjang itu memenuhi syarat dari aspek 2 itu tidak ada masalah. Tanggal 5 kami melakukan penerbangan perdana dan itu tidak ada masalah, itu clear. Trus tanggal 10 kita melakukan penerbangan kedua Itu dipersoalkan,” pungkas Irawan. (Tim)