LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Majelis Taklim Al-Ardan sukses menyelenggarakan kajian parenting Islam spesial dengan tema yang sangat menyentuh, yakni “Ibu, Jangan Lukai Hati Anakmu”.
Acara ini digelar di Masjid Al-Ardan Desa Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo dan dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan.
Kajian ini menghadirkan narasumber, Dr. Sitria Salim Utina, M.A., seorang Psikolog.
Dalam sesi tersebut, Ummi Sitria menekankan pentingnya peran ibu dalam membangun karakter anak melalui pendekatan kasih sayang dan komunikasi yang baik sesuai dengan ajaran Islam.
“Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Jika seorang ibu mampu memberikan cinta yang tulus dan mendidik dengan penuh kelembutan, maka anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berakhlak baik. Namun, sebaliknya, luka hati seorang anak akibat sikap atau perkataan ibunya bisa membekas hingga dewasa,” ujar Ummi Sitria dalam kajiannya.
Acara ini juga diselingi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan narasumber mengenai berbagai tantangan dalam mendidik anak.
Selain kajian utama, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti pembagian hadiah yang disponsori oleh Aisyah Collection untuk peserta yang aktif bertanya, serta doa bersama untuk para ibu yang hadir.
Ketua Majelis Taklim Al-Ardan, Hj. Verawaty Djula, menyampaikan harapannya agar kajian ini bisa menjadi inspirasi bagi para ibu dalam memperbaiki pola asuh mereka.
“Kami berharap melalui kajian ini, para ibu bisa lebih memahami betapa pentingnya menjaga hati anak-anak mereka. Anak adalah amanah dari Allah, dan mendidiknya dengan cinta adalah bentuk ibadah yang sangat mulia,” tutur Hj. Vera.
Dengan keberhasilan acara ini, Majelis Taklim Al-Ardan berkomitmen untuk terus menghadirkan kajian-kajian yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat, Acara ini pun ditutup dengan penuh khidmat melalui pembacaan doa dan harapan agar semua ibu dapat terus menjadi pelita bagi anak-anak mereka. (Vemy Djula)









