LENSA.TODAY, -(KABGOR)- September hitam memang menjadi bulan yang sakral, bulan penuh perjuangan. sebagaimana terlihat di garis-garis perjuangan, bukan hanya di luar daerah melainkan di Gorontalo itu sendiri.
Menurut Rezaldath Iyou aktivis yang juga sebagai Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Limboto sangat menyayangkan sikap dari direktur RSUD MM. Dunda tersebut. Sabtu, (23/09/2023).
Bahkan Reza mengatakan bahwa kritikan itu perlu dan baik asal tidak melampaui kata-kata kasar.
“ Saya pernah bergelut di persoalan demonstran, aksi kiri-kanan, cacian hinaan bahkan hujatan bukan hanya terjadi kepada oknum yang menjadi target ruang kritikan, melainkan di kita para demonstran akan tetapi itu menjadi bagian dari evaluasi diri,” ucap Reza.
Disamping itu juga Reza pun menambahkan bahwa ketika di kritisi harusnya Direktue RSUD MM. Dunda harus punya sikap untuk mengcounter segala sesuatu yang di persoalkan.
“ Apa susahnya untuk menyampaikan atau memperbaiki segala sesuatu yang menjadi persoalan bahan kritikan. Saya melihat Dir RSUD MM. Dunda sudah cukup dewasa dalam persoalan untuk melewati masa-masa seperti ini,” ungkapnya.
Terakhir dirinya menyatakan bahwa Laporan yang dilayangkan terhadap Ketua Permahi Gorontalo yang juga sebagai kader HMI Cabang Limboto tersebut tidak sedikitpun mengurangi semangat dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Kabupaten Gorontalo.
” Pembumkaman ini kami lawan. Jika para pejabat manja menggunakan cara seperti ini, maka kami juga akan menggunakan cara kami sendiri. Saya tegaskan, kami akan selalu membersamai kader terbaik HMI Cabang Limboto untuk tetap kooperatif dalam melewati prosedur hukum,” pungkas Mantan Ketum HMI Cabang Limboto. (Arb)