LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Tak henti- hentinya masyarakat Gorontalo selalu mengingatkan kepada Penjabat Gubernur Gorontalo terkait kinerja yang sebelumnya dinilai oleh pihak Kementrian Dalam Negeri masuk kategori cukup. Kini peringatan itu kembali dilayangkan oleh Mantan Wakil Walikota Gorontalo Charles Budi Doku.
Menurutnya, saat ini Penjabat Gubernur setelah mendapat berbagai peringatan dari elemen masyarakat Gorontalo, namun diduga peringatan itu hanya berakhir begitu saja. Jangan sampai Penjabat Gubernur Gorontalo akan lebih paham kondisi rakyat luar Gorontalo dibandingkan rakyat Gorontalo itu sendiri.
Kepada Lensa.today, Charles Budi Doku menjelaskan bahwa beredarnya foto Penjabat Gubernur di salah satu hotel yang berada di luar daerah yang diduga melakukan pertemuan dengan para pengusaha malaysia terkait perdagangan antara malaysia dengan Gorontalo tidak sepantasnya dilakukan di luar daerah apalagi di lobi hotel.
” Semestinya pertemuan seperti itu harus dilakukan di Kantor Gorontalo atau di kementerian terkait, janganlah seperti ini pak penjagub. Memangnya di kantor gub Gorontalo tidak ada tempat dibuatkan pertemuan seperti itu?,” ucap CBD.
Selain itu juga, Mantan Wakil Walikota Gorontalo dan juga Mantan Anggota DPD RI ini mengingatkan kepada Penjabat Gubernur Gorontalo untuk bagaimana mewujudkan pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih sebagaimana komitmen para pejuang Provinsi Gorontalo dikala memisahkan Gorontalo dari Sulewesi Utara.
Lanjut CBD, Akhir-akhir ini saya melihat ada perdagangan antara Gorontalo dengan Malaysia, perdagangan Gorontalo dengan Vietnam dalam hal perdagangan jangung. nah kita tau bahwa saat ini pintu ekspor dibuka kembali setelah kadis pertanian provinsi menghadap para Rachmat Gobel untuk menyampaikan bahwa pintu eksport ditutup sementara oleh kementerian pertanian, sehingga pintu ekspor itu dibuka kembali.
“Jika tidak keliru 100.000 ton untuk seluruh Indonesia pada saat ini di buka kembali oleh kementerian pertanian yg diperjuanhkan pak Rachmat Gobel sehingga kemarin ada ikut eksport,” ungkap CBD.
Saya hanya menyarankan kepada pemangku kepentingan bahwa jangan melibatkan broker-broker dalam ekspor yang akan dikerjasamakan dengan negara- negara luar,” saran CBD.
Disamping itu juga, politisi partai nasdem meminta kepada penjabat gubernur agar dapat melibatkan pemerintah pusat dlm hal ini kementerian pertanian dan perdagangan dalam membuat kebijakan eksport agar tidak terjadi lagi seperti kesalahan di tahun 2007 terkait ekspor sapi ke malaysia.
” Saya tidak mau kejadian berapa tahun lalu akan terulang kembali, jika tidak salah kalau di tahun 2007 itu kita juga pernah mengadakan eksport sapi, pada akhirnya bermasalah dengan pemerintah pusat,” pungkas CBD. (Arb)