LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Ah, cinta. Siapa yang bisa melawan keindahan perasaan itu, apalagi jika ada fasilitas perjalanan dinas yang siap memanjakan hati?
Tampaknya, salah satu Kepala Seksi di Kejaksaan Negeri yang ada di Gorontalo, sebut saja “Pak Datun,” berhasil membuktikan bahwa cinta memang bisa melampaui batas tugas negara. Meski dia sudah berkeluarga
Terbang dari satu kota ke kota lainnya dengan seorang mawar yang mekar, CPNS calon jaksa, mereka tidak hanya terbang mengitari nusantara, tapi juga mungkin terbang tinggi di atas angan-angan asmara.
Menurut laporan investigatif yang dengan teliti dirangkum oleh Tim DPD Pro Jurnalismedia Siber Gorontalo, kisah ini bukan sekadar kisah cinta biasa.
Ini adalah cinta dengan rute spesial. Dimana pada tanggal 26 Juli, Bandara Djalaludin Gorontalo menuju Jakarta. Apakah mereka menatap langit biru bersama, membayangkan masa depan penuh bunga? Mungkin.
Lalu, pada 29 Juli, mereka melanjutkan perjalanan romantis ke Surabaya. Siapa yang butuh pantai Bali ketika Surabaya menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.
Dan puncaknya, pada 31 Juli, dari Surabaya ke Makassar, di mana angin sepoi-sepoi Sulawesi mungkin membawa pesan cinta di antara mereka.
Akhir dari kisah cinta ini, setidaknya dalam dunia nyata, berakhir di Gorontalo pada 1 Agustus. Tapi tentu saja, benih asmara ini mungkin belum sepenuhnya mendarat.
Bukan hanya jarak yang mereka tempuh bersama, tapi juga fakta bahwa perjalanan ini diduga difasilitasi oleh salah satu dinas dan rumah sakit di Gorontalo. Cinta ini tampaknya tidak hanya ditopang oleh perasaan mendalam, tetapi juga oleh kemudahan logistik yang luar biasa.
Bagaimana mungkin seseorang menolak perjalanan dinas yang begitu “efisien,” apalagi dengan seorang CPNS calon jaksa yang cantik bernama Mawar di sisinya.
Sebenarnya, kita harus kagum dengan dedikasi Pak Datun dalam menjalankan “tugas.” Siapa yang bisa mengeluh ketika pekerjaan membawa lebih dari sekadar hasil untuk negara, tapi juga hasil untuk hati.
Betapa romantisnya perjalanan dinas yang tidak hanya melibatkan dokumen dan pertemuan formal, tapi juga percakapan manis di antara rapat-rapat yang tak pernah tercatat dalam agenda resmi.
Namun, mari kita bertanya: apakah ini bentuk baru dari diplomasi cinta yang melibatkan dinas pemerintahan? Atau apakah ini sekadar cara untuk meningkatkan hubungan kerja yang lebih harmonis? Siapa tahu, mungkin nanti ada “proyek” khusus yang dihasilkan dari kolaborasi semacam ini.
Tentu saja, ini hanya dugaan. Tapi bagi masyarakat, dugaan ini cukup untuk mengisi hari-hari mereka dengan gosip penuh bumbu. Setelah semua perjalanan romantis ini terungkap, mungkin pertanyaan terbesar adalah: apakah Pak Datun akan mendapatkan promosi tidak hanya dalam kariernya, tapi juga dalam kisah cintanya?
Ah, cinta dan dinas, duet yang sempurna di bawah naungan langit Gorontalo oleh “Pak Datun” yang memamfaatkan jabatannya demi jalan-jalan bersama sang bunga mawar CPNS calon jaksa.
Penulis : Ketua Pro Jurnalismedia Siber Provinsi Gorontalo