LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Dugaan Program Pengadaan Pemakaian Bahan Kimia tahun 2021 pada Perusahaan Daerah Air Minum Muara Tirta Kota Gorontalo yang mengalami kenaikan sebesar 3 milyar dan tahun 2022 naik menjadi 4 Milyar mendapat perhatian dari Sekretaris Jendral Badan Eksekutif Mahsiswa (BEM) Nusantara Agung Puluhulawa.
Menurutya, Dugaan kenaikan penggunaan bahan kimia yang naik sampai di angka miliaran rupiah tersebut mestinya menjadi atensi pihak Aparat Penegak Hukum (APH).
Kepada Lensa.today, Sekjend BEM Nusantara, Agung Puluhulawa mengatakan bahwa jika lonjakan kenaikan penggunaan bahan kimia per tahunnya sudah pada angka miliaran, maka ini patut kita duga jangan sampai ada hal-hal yang dilaksanakan oleh pihak perumda tidak sesuai ketentuan.
“Hal ini patut kita duga, masa penggunaan bahan kimia dari tahun ke tahun naik. Apalagi kenaikannya mencapai angka miliaran,” kata Sekjend BEM Nusantara.
“Jika terus menerus seperti ini, maka saya yakin dan percaya, yang akan dicekik adalah rakyat Kota Gorontalo,” sambungnya.
Selain itu kata Agung, jika alasan direktur Perumda muara tirta kota gorontalo sebagaimana dalam pemberitaan beberapa hari kemarin yang mengatakan bahwa kenaikan penggunaan bahan kimia tersebut karena cuaca, maka ini adalah alasan yang tidak masuk akal.
“Bagus juga ini alasannya pak direktur, tapi tetap kami curiga pasti ada yang tidak sesuai ketentuan. Jika kenaikannya hanya seratus juta, maka itu masuk akal,” ungkap Agung.
Olehnya, untuk membuktikan apakah kenaikan penggunaan bahan kimia yang sudah berkisar pada angka miliaran, kami meminta pihak aparat penegak hukum untuk menelusuri hal tersebut.
“Kami minta ini harus ditelusuri oleh pihak APH, jika hal ini akan terus berlanjut maka yang mendapat dampaknya adalah rakyat Kota Gorontalo itu sendiri,” imbuh Sekjend BEM Nusantara yang juga sebagai Mahasiswa dari salah satu Universitas yang berada di Kota Gorontalo. Rabu, (23/10/2024).
Tak hanya itu, Agung juga menyoroti persoalan kondisi internal Perusahaan Daerah Air Minum Muara Tirta Kota Gorontalo yang diduga terjadi kelompok-kelompok bahkan sampai terjadi lapor melapor ke pihak penegak hukum.
“Patut dipertanyakan kepemimpinan Direktur Perumda saat ini, masa bawahanya sampai ada kelompok-kelompok seperti itu. Hal ini membuktikan ketidakmampuan dari seorang leader,” ungkap Agung
“Jika direktur saat ini memiliki jiwa kepemimpinan, maka yakinlah tidak ada kelompok-kelompok seperti itu. Karena seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki integritas (kepribadian), intelektual (pengetahuan), skill atau kemampuan/keahlian, memiliki power atau dapat mempengaruhi orang lain,” lanjut Agung
Olehnya, dalam menyelamatkan perusahaan daerah, maka dirinya meminta kepada pihak Aparat Penegak Hukum dan Pemerintah Daerah Kota Gorontalo untuk memberikan perhatian lebih terhadap kondisi Perusahaan Daerah Air Minum Muara Tirta Kota Gorontalo.
“Persoalan dugaan kenaikan penggunaan bahan kimia yang berkisar di angka miliaran, diharapkan ini mendapat perhatian dari pihak APH. dan untuk kondisi internal, diharapkan kepada Pemerintah Daerah untuk segera turun tangan,” pungkasnya. (Arb)