LENSA.TODAY -(MALANG)- Dalam rangka menyambut momentum 23 januari yang terus diperingati sebagai hari patriotik provinsi Gorontalo, Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Gorontalo (HPMIG) Cabang Malang mengadakan kegiatan lomba esai yang dilaksanakkan mulai dari tanggal 13 januari hingga pengumuman di tanggal 22 januari.
Kegiatan ini mengusung tema “Memupuk Daya Kritis anak muda dalam aktualisasi hari patriotik Provinsi Gorontalo ke-81 tahun” dengan memberikan beberapa sub tema yang bisa dipilih peserta seperti politik, ekonomi, pendidikan, sosial serta budaya.
Ketua Umum HPMIG Cabang malang Aldrich Pradana ismail saat ditemui, mengatakan Dengan kegiatan ini HPMIG Cabang Malang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi setiap mahasiswa Gorontalo yang ingin mengasah daya kritis serta berbagi pemikiran kritik konstruktif untuk Gorontalo.
” Kegiatan ini diumumkan dengan 5 pemenang dari berbagai latar belakang pendidikan, dengan karya-karya terbaik mereka. Karya-karya yang dikirimkan pun adalah karya yang memuat spirit-spirit pemuda daerah dengan keinginan besar untuk membangun Provinsi Gorontalo,” katanya, (23/01/23).
Selain itu Aldrich memberikan apresisai yang sangat besar bagi Peserta, Panitia serta berbagai pihak yang sangat antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
” Saya berharap mahasiswa Gorontalo terus dapat membudayakan kegiatan-kegiatan intelektual seperti ini,” harapnya.
Diketahui dalam pengumuman juara Prayogi Putra Deluhula selaku peraih juara pertama, dalam esainya yang berjudul *’Pemilu di Bayang Pilu’* mengajak masyarakat Gorontalo agar lebih peduli terhadap literasi politik dan kembali merefleksikan momentum-momentum politik untuk perubahan bersama.
Esai dengan tema “Pelestarian kembali warisan Budaya Benteng Otanaha Gorontalo menggunakan toponimi sebagai sarana pembaharuan di kancah nasional” oleh Rahmi Marini Machmud yang merupakan peraih juara kedua
Mega krisdayanti peraih juara ketiga yang mengangkat tema Semua punya peran dalam Pendidikan ini mengajak kita untuk lebih peduli akan pendidikan terutama kita sebagai anak muda Gorontalo yang merupakan agen perubahan yang harusnya lebih peduli dan mampu menjalankan peran serta kontribusi terhadap pendidikan, terutama mengenai permasalahan pendidikan di Provinsi Gorontalo. (Pradana)