LENSA.TODAY -(GORUT)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara (Gorut) diminta serius terhadap rekruitmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), pasca penghapusan tenaga honorer.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Gorut, Mathran Lasunte, dalam melihat kebutuhan daerah atas tenaga honorer masih terbilang tinggi. Senin, (15/05/2023).
Ia mengkhawatirkan kondisi pelayanan pemerintah daerah akan kurang maksimal jika melihat formasi PPPK jika tenaga teknis tidak dapat terpenuhi.
“ Yang kita bisa lakukan adalah bagaimana membuka lagi lapangan kerja dalam hal menjadi tenaga PPPK yang memang sangat kita butuhkan,” kata Mathran.
Ia menjelaskan dari jumlah pendaftar PPPK sebanyak 931, 76 diantaranya telah mencapai nilai ambang batas (passing grade), namun hanya 67 orang yang lulus seleksi.
Hal itu disebabkan oleh adanya kuota dalam satu formasi hanya menerima 2 (dua) orang, sedangkan yang melampaui passing grade berjumlah 3 (tiga) orang.
” Tentu ini sangat dikhawatirkan. Mengingat, kondisi pelayanan pemerintah daerah akan kurang maksimal jika formasi PPPK untuk tenaga teknis tidak dapat terpenuhi,” ujarnya.
Dengan adanya persoalan tersebut, ia menilai perlu beberapa skema penyelesaian. salah satunya perlu dilakukan seleksi kembali untuk jabatan-jabatan yang belum terisi.
Ia juga berharap pemerintah pusat benar-benar menyerahkan proses seleksi sampai dengan keputusan itu ada di daerah.
” Karena kondisi setiap daerah itu kan tidak sama, baik soal kebutuhan sampai dengan ketersediaan SDM beda-beda,” tandasnya. (Ecan)