LENSA.TODAY, POHUWATO – Pada saat menghadiri undangan dari Uji Publik yang di selenggarakan oleh KPU, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menilai bahwa rancangan serta pemetaan dapil dan alokasi kursi di DPRD Kabupaten Pohuwato, pada pemilihan legislatif (Pileg) pada tahun 2024 mendatang merupakan sulusi terbaik yang di ambil oleh instansi tersebut.
Dimana Usman melihat, bahwa dengan adanya pemetaan wilayah yang bisa membuat representasi dari beberapa kecamatan akan ada keterwakilan di perolehan suara nanti, sehingga di anggap sangat penting pemetaan yang telah di rancang oleh pihak KPU.
” Dimana Sebelumnya Marisa Cs, Buntulia, patilanggio dan duhiadaa itu satu dapil, dengan adanya rancangan tersebut akan di pisahkan, dengan konsekuensi yang tadinya dapil 1 empat kecamatan itu 10 kursi maka akan berkurang menjadi 9. Yang tadinya Memang secara perolehan kursi, Marisa, Buntulia, Duhiadaa dan Patilanggio akan di pisahkan maka akan berkurang kursinya dan akan bertambah nanti di dapil yang lain seperti di Wilayah Randangan cs,” ungkap Usman, kamis (15/12/2022).
Lebih Jauh Usman menjelaskan, Konsekuensi berkurangnya jata kursi di dapil 1 sebelumnya, itu tidak akan memberi efek terhadap kinerja para Aleg nanti, karena totalitas dari jumlah kursi di DPRD nanti tetap berjumlah 25 orang. Sehingga terkait dengan pungsi Pengawasan, bajeting dan lain-lain tetap akan berjalan.
” Intinya mereka tetap berjumlah 25 orang menjadi anggota dewan, dan kenapa saya setuju dengan rancangan serta pemisahan ini, karena pola demokrasi yang ada di kabupaten pohuwato ini selalu mengikuti pola-pola lama atau pun gaya-gaya pemilihan yang lama dengan istilah dapil neraka,” ujarnya.
Makanya kata Usman, sangat tepat solusi rancangan pemetaan wilayahnya sehingga bisa mengangkat beberapa generasi dan memberikan semangat baru untuk bisa bertarung, tanpa harus berhadapan dengan istilah dapil neraka lagi.
” Misalnya ada yang dari dapil patilanggio mempunyai potensi dan berfikir hitung-hitungan tidak mempunyai finansial, karena masuk di dapil neraka dan akhirnya tidak berani bertarung, tapi tidak dengan pemisahan dan pemetaan yang sekarang ini. Yang tidak menutup kemungkinan merasa mampu walaupun tanpa ada sukongan dana yang bisa memenuhinya mereka terus semangat untuk bertarung nanti,” imbuhnya.
Usman menekankan, bahwa pada Prisipnya demokrasi pada tahun 2024 nanti lebih memberikan wajah baru, dengan gaya demokrasi yang membuka ruang seluas-luasnya kepada khalayak umum, dan bagi para politisi-politisi. (Mhd)