LENSA.TODAY, -(POHUWATO)– Ketua Ikatan Alumni Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Pohuwato(KPMIP) Al-amin Uduwala, membantah tudingan yang dilayangkan oleh salah satu kader KPMIP terkait polemik dualisme PB KPMIP.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, Ketua IKA dan Dewan Pembina KPMIP diduga dengan sengaja mendesain terkait konflik kepengurusan PB KPMIP bahkan dibahasakan oleh Ketua KPMIP Cabang Limboto bahwa Ketua IKA dan Dewan Pembina lemah dihadapan Vikran dan Yopin.

Kepada Lensa.today, Ketua IKA KPMIP menjelaskan bahwa faktanya, mengacu pada kongkres yang di selenggarakan bersama di Makassar kemarin telah sesuai dengan keadaan yang ada, namun ada pihak-pihak tertentu yang tidak menerima hasil kongres tersebut.
Mungkin ada pihak-pihak tertentu yang tidak menerima hasil kongres yang dilaksanakan kemarin, kemudian mendirikan lagi konfercab dan tentunya hal ini merupakan hal yang biasa dalam roda organisasi,” ungkap Al amin, kamis (09/7/2022).
Menurutnya, dalam roda organisasi manapun termasuk organisasi kemahasiswaan termasuk KPMIP tersebut, dualisme merupakan hal yang biasa, dan juga karena banyaknya dinamika yang terbagun di dalamnya.
“Sebagai bagian dari IKA Kita sangat prihatin, dan Insya’Allah pada waktu dekat akan kita bahas kembali bersama jajaran pembina KPMIP, dan juga bagaimana menyatukan kembali tubuh KPMIP itu sendiri, ” ucap Al amin.
Sementara itu Pembina KPMIP Pohuwato Nasir Giasi, juga membantah tudingan dualisme yang di persoalkan oleh kader-kader organisasi KPMIP Saat ini.

“Dualisme saat ini bukan di lahirkan dan di ciptakan dan saya selaku pembina tidak menginginkan hal itu terjadi, bahkan hari ini kami bersama ketua IKA itu sendiri mencarikan solusi,” kata Nasir
Nasir Menerangkan, Perdebatan, beda pola pikir dalam organisasi kemahasiswaan saat ini, sudah di carikan solusi dan akan di keluarkan fatwa secara bersama dengan mengundang tokoh-tokoh besar yang ada dalam organisasi KPMIP itu sendiri.
“Harapan kami kepada adik-adik yang berkonflik untuk sadar dan bersatu lagi di KPMIP, dan kepada senior-senior yang terlibat agar kiranya berhenti dukung mendukung itu, solusinya pertemukan mereka yang berkonflik, jangan ada kesan untuk memecah belahkan KPMIP,” tegas Nasir penuh harap. (Mhd)