LENSA.TODAY, -(KAMPUS)- Momentum Hari Raya Idul Adha 1445 H, Keluarga Besar Yayasan DLP Gorontalo dan Universitas Gorontalo melaksanakan pemotongan hewan kurban sejumlah 8 ekor sapi.
Dalam momentum tersebut, turut hadir anak-anak Panti Asuhan Aisyiyah Limboto dan seluruh Keluarga Besar Civitas Universitas Gorontalo. Rabu, (19/06/2024).
Kepada Lensa.today, Ketua Dewan Pembina Yayasan DLP Gorontalo, Prof. Rustam Akili mengatakan bahwa agenda ini sudah menjadi agenda tahunan bagi Yayasan DLP Gorontalo dan Universitas Gorontalo dalam menjalin kebersamaan dan kepedulian antar sesama.
“Agenda ini sudah menjadi agenda rutin kami laksanakan. Nah, apa tujuannya? Tujuannya adalah untuk menanamkan rasa kebersamaan dan kepedulian antar sesama dalam momentum apapun,” ucap Prof. RA.
Selain itu juga, Sang Raja Wali Pendidikan mengungkapkan bahwa asal mula Idul Adha berasal dari kisah Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail, sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Allah. Namun, pada saat terakhir, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba. Kisah ini mengandung makna simbolis yang mendalam tentang ketaatan, pengorbanan, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Lanjut Prof. RA, dalam konteks perayaan Idul Adha, pengorbanan hewan kurban menjadi simbol dari pengorbanan yang lebih besar dan lebih mendalam yang harus dilakukan oleh setiap individu.
“Pengorbanan ini mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya memberikan yang terbaik dari diri mereka sendiri, baik dalam bentuk waktu, tenaga, maupun harta, demi kesejahteraan bersama dan kepatuhan kepada ajaran agama,” ungkap Prof. RA.
Terakhir Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI ini mengharapkan kepada kita sekalian bahwa Idul Adha juga merupakan momen untuk merenung dan bersyukur. Nilai-nilai kesederhanaan, kerendahan hati, dan pengorbanan yang diajarkan melalui perayaan ini menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.
“Ini adalah waktu untuk memikirkan kembali tentang tujuan hidup dan bagaimana kita dapat berkontribusi lebih baik untuk masyarakat sekitar. dengan merenungkan makna Idul Adha, kita diingatkan untuk selalu bersikap rendah hati dan penuh kasih terhadap sesama dan hal ini mengajarkan kita untuk tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga melihat kebutuhan orang lain dan berusaha untuk membantu semampu kita, karna sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermamfaat untuk orang lain,” pungkas Dosen Psikologi Anti Korupsi Universitas Gorontalo, Prof. Dr. Rustam Hs. Akili, SE.,SH.,MH. (Arb)