LENSA.TODAY, -(KABGOR)- Kegiatan Study Kovergensi Program Bidang Kesehatan tahun 2024 yang akan dilaksanakan di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau mendapat sorotan dari Koordinator Presiden BEM Gorontalo Man’ut Ishak.
Menurutnya, kegiatan yang akan dilaksanakan di Kota Batam tersebut terindikasi hanya untuk poya-poya semata dan mengorbankan kepentingan rakyat. Jum’at, (14/06/2024).
“Lucu memang, ini kan kegiatannya bimtek di Kota Batam. Kok ada desa-desa yang sudah mendaftar disibukkan dengan pengurusan paspor. Padahal Kota Batam itu masih termasuk dalam wilayah NKRI,” kata Man’ut.
“Nah, ini pembuktian bahwa terkait study komvergensi ini hanya untuk jalan-jalan,” lanjutnya.
Selain itu, Koordinator Presiden BEM Gorontalo mengatakan bahwa niat baik dalam kegiatan ini nampak telihat seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas PMD Kabupaten Gorontalo, akan tetapi janganlah kegiatan tersebut dilaksanakan seakan-akan tiba saat tiba akal.
“Jadi begini, ini bukan persoalan kegiatannya. Tujuan dari kegiatan ini baik, Akan tetapi jangan tiba saat tiba akal seperti ini. Nah, jika seperti ini, bagaimana terkait pembiyaanya? Apalagi terkait pembiayaan yang ditanggung oleh masing-masing peserta,” ungkap Man’ut.
“Yang menjadi persoalan adalah terkait dana yang akan digunakan. kami sudah mendapat informasi bahwa dana yang akan digunakan pada study konvergensi tersebut akan menggunakan dana stunting yang sudah teranggarkan di desa masing-masing. Jika demikian, lebih baik dana tersebut diperuntukan untuk masyarakat Kabupaten Gorontalo,” sambungya.
Selain itu juga, Man’ut mengatakan bahwa saat ini, sebagaimana informasi yang didapatnya bahwa para kepala-kepala desa diperhadapkan dengan pergesaran anggaran. Bahkan, menurut beberapa orang kepala desa yang telah berdiskusi dengannya, pergeseran anggaran tersebut tanpa landasan hukum.
“Ini sebenarnya yang menjadi persoalan, jika para kepala desa akan dipaksakan untuk menggeser anggaran tanpa landasan yang jelas, maka kedepannya para kades ini yang berhadapan dengan aparat penegak hukum. Bahkan dalam diskusi tersebut, para kepala-kepala desa ini menginginkan agar pihak Dinas PMD agar mengeluarkan sepucuk surat yang menjadi dasar dilakukan pergeseran anggaran. Tapi, itu kan tidak dilakukan oleh dinas,” kata Man’ut.
Olehnya, dirinya menyarakan kepada Kepala Dinas PMD Kabupaten Gorontalo bahwa jika kegiatannya hanya seperti yang tertera pada agenda acara yang beredar saat ini, seyogianya pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo dan mengundang para narasumber yang berasal dari kota batam.
“Saran kami pak kadis, lebih baik kegiatan itu di buat saja disini. Daripada di buat di Kota Batam dan menguras dana miliaran. Lebih baik anggaran itu dipergunakan untuk kepentingan masyarakat Kabgor,” pungkas Koordinator Presiden BEM Gorontalo. (Arb)