LENSA.TODAY, -(KABGOR)- Pemilihan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo kini memasuki tahap krusial. Di tengah proses tersebut, muncul suara yang menyejukkan dari salah satu tokoh birokrasi senior yang dihormati, Ruslan Tatu. seorang pensiunan PNS Eselon II yang dikenal sebagai “Guru Tua” di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Gorontalo.
Dengan penuh ketulusan, Ruslan menyampaikan apresiasinya terhadap tiga kandidat Sekda yang dinilainya sebagai putra-putra terbaik daerah. Menurutnya, ketiganya memiliki kapasitas dan pengalaman yang patut dibanggakan.
Namun ia juga mengingatkan bahwa pemilihan Sekda bukanlah sekadar soal kelengkapan administrasi, melainkan tentang memilih sosok yang mampu menjadi panglima ASN pemimpin yang mampu membimbing birokrasi agar lebih melayani dan peka terhadap kepentingan rakyat.
Sebagaimana pesan dari orang tua kita terdahulu, “Pemilih polulawoto, podaha moopilih uhuloto,” ujarnya dengan nada bijak, yang berarti “Silahkan memilih, tapi jangan sampai memilih yang tidak memenuhi harapan rakyat.”
Guru Tua menegaskan bahwa Bupati dan Wakil Bupati memiliki kewenangan penuh untuk menentukan pilihan, namun ia menyarankan agar saran dan harapan publik turut menjadi pertimbangan penting dalam keputusan akhir.
“Saat rakyat bersuara, itu bukan sekadar opini. Itu harapan. Dan saat pemimpin mendengarkan, maka keputusan itu akan terasa lebih kuat dan bermakna,” ungkapnya.
Ia pun menyatakan keyakinannya bahwa Bupati dan Wabub Gorontalo akan menggunakan hati nurani dan kebijaksanaan dalam menetapkan Sekda yang mampu menjembatani harapan ASN, serta menjadi penggerak reformasi birokrasi menuju pelayanan publik yang lebih baik.
“Pak Bupqti dan Pak Wabub adalah sosok Agamawan, maka pilihlah dengan hati, demi ASN yang kuat dan rakyat yang sejahtera,” tutup Ruslan Tatu penuh harap. (Arb)