LENSA.TODAY, POHUWATO – Usai mengamankan para pelaku yang melakukan pembakaran gedung di 7 titik yang ada di wilayah ibu Kota Marisa, Kabupaten Pohuwato, Kapolda Gorontalo Irjen Pol Dr. Angesta Romano Yoyol M.M dalam konferensi pers mengatakan akan melakukan pendalaman terhadap para pelaku provokator.
“Kami juga telah menambah personil di 6 titik dan sudah kami tambah dengan kekuatan yang kami anggap itu cukup, dan untuk lokasi yang telah di rusak oleh masa aksi itu kami Masi melakukan pendataan lebih dalam,” beber Kapolda kamis (21/09/2021), saat di wawancarai oleh awak media.
Kapolda Angesta Ramano Yoyol menyampaikan, bahwa dalam pengamanan aksi demontrasi tersebut ada sebanyak 10 personil kepolisian mengalami luka dan 2 di antaranya patah tulang sehingga di larikan ke Gorontalo.
“Dan saat ini kami belum bisa mengatakan kalau mereka itu provokator, karena ada yang masi jadi saksi, memprovokasi dan ada juga yang melakukan, dan penambahan itu pasti ada seperti ada yang membawa bensin, ada yang membawa korek api, dan ada yang sudah menyiapkan segala sesuatunya,” ungkap Kapolda AR. Yoyol.
Sekala prioritas kata Kapolda, pihak kepolisian saat ini lebih mengedepankan keamanan daerah kabupaten Pohuwato.
“Kita lihat bersama tadi, jumlah masa dengan pihak kepolisian sangat jauh berbeda dari segi jumlahnya, karena kita menjaga disini ada 12 titik yang kita jaga dan dengan jumlah polisi hanya 30 orang dan masa aksi yang sudah sekian ribu adanya maka ini sangat tidak berimbang,” jelas Kapolda A.R. Yoyol.
Kapolda A.R Yoyol juga menambahkan, bahwa pihak kepolisian sebelum adanya unjuk rasa yang dilakukan oleh masa aksi, pihaknya telah melakukan pengamanan sudah dari seminggu adanya bahkan sudah sebulan.
“Mulai dari sosialisasi tentang akan adanya tali asih, dimana mereka demo di kantor Bupati kami amankan, di DPRD juga begitu kami amankan, dan bahkan tadi saya mengajak mereka berdialog tidak menggunakan tameng dan helm, namun mereka balas dengan lemparan batu yang sudah mereka siapkan,” pungkas A.R. Yoyol. (Mhd)