LENSA.TODAY, POHUWATO- Waspada, Demam Berdarah (DBD) dapat menyerang anak-anak di bawah umur, dr. Dian Ikagustina Tambunan MKed(Ped),Sp.A menghimbau kepada seluruh orang tua, agar selalu menjaga kondisi lingkungan yang di tempati anak.
Di ketahui, bahwa Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebarkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Ketika terinfeksi virus dengue yang dibawa oleh nyamuk tersebut, seseorang kemungkinan besar akan mengalami perjalanan demam naik-turun.
“Ya, Selain tingginya jumlah kasus DBD ini, demam berdarah juga merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani,”ungkap dr. Dian usai melakukan penanganan terhadap anak di Ruang Anak, Juma’at (07/10/2022).
Harus di ketahui secara seksama Gejala demam berdarah, antara lain:
Pada tahap awal demam berdarah sulit dibedakan dengan demam pada penyakit atau flu biasa. Tetapi pada DBD, demam akan naik turun yang di sebut dengan istilah (demam bifasik) yang terjadi selama 2 sampai 7 hari.
“Dan juga akan Muncul bintik-bintik, kemerahan, Nyeri sendi, Nyeri otot
Nyeri pada area belakang bola mata
Manifestasi perdarahan (kulit, mukosa, pencernaan),”jelasnya.
Solusi penanganan lebih baik menurunkan demam pada anak kata dr.Dian Ikagustina Tambunan, MKed(Ped),Sp.A di antaranya ialah:
– Melepaskan pakaian anak atau menggunakan pakaian yang lebih tipis agar uap dari demam tersebut keluar dengan sendirinya.
– Memberikan anak Paracetamol sesuai dengan takaran dokter.
– kompres anak menggunakan air hangat di bagian depan kepala, belakang kepala, bagian ketiak kiri dan kanan. (Mhd)