LENSA.TODAY, POHUWATO – Belum lama ini Pemerintah Kabupaten Pohuwato melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh satuan pendidikan di daerah ini.
Hal itu dilakukan menyikapi serta mencermati kondisi Kabupaten Pohuwato pasca kejadian unjuk rasa 21 september 2023 kemarin dan isyu tentang unjuk rasa susulan.
Menanggapi hal tersebut, Rais Abaidata selaku Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pohuwato mengungkapkan, pihaknya hingga saat ini belum menerbitkan surat edaran bagi madrasah-madrasah, seperti apa yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato.
Menurutnya, apabila pihak kemenag pohuwato meliburkan anak-anak, itu sama halnya tidak mendukung apa yang menjadi keputusan Forkopimda Provinsi.
“Padahal kita kemarin rapat bersama forkopimda provinsi itu tujuannya untuk pengamanan, masyarakat ya seperti biasalah, pemerintahan ya tetap jalan, aktivitas masyarakat juga begitu, dan kalau ada orang demo ya demo lah”, kata Rais Abaidata, saat dikonfirmasi oleh awak media, di ruang kerjanya, Rabu (27/09/2023).
Dikatakannya, jika mencermati apa yang ada dalam surat edaran tersebut, justeru tak satupun item menyebutkan anak-anak itu di liburkan. Hanya saja, ada pengecualian khususnya bagi sekolah yang berada di wilayah Marisa, Buntulia dan Duhiada’a yang kemudian berpotensi terkena dampak bila terjadi gelombang unjuk rasa susulan.
“Di surat edaran itu jelas, untuk orang tua siswa di wilayah yang berpotensi terkena dampak dan tidak mengizinkan anaknya untuk datang ke sekolah karena alasan khawatir, maka pihak sekolah akan memberikan izin kepada anak tersebut belajar di rumah melalui pembelajaran jarak jauh atau daring”, jelasnya.
Ditanya soal satuan pendidikan terutama madrasah yang notabene di bawah naungan Kementerian Agama yang sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan mengalihkan proses pembelajaran siswa secara daring/online.
Mantan Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Pohuwato ini mengatakan. “Soal madrasah kenapa memberikan kebijakan sendiri, itu dikarenakan ada sejumlah guru pemda disitu dan juga mempertimbangkan keamanan siswa di madrasah, sehingga kekhawatiran-kekhawatiran itulah yang mereka ambil”, katanya.
Terakhir, Orang nomor satu di Kemenag Pohuwato ini pun meminta kepada seluruh Kepala-kepala Madrasah di Kabupaten Pohuwato, selama proses pembelajaran siswa secara daring, agar sebisanya dapat membimbing anak-anak melalui pembelajaran jarak jauh tersebut. (Mhd)