LENSA.TODAY, -(POLITIK)- Prof. Rustam Hs. Akili mendatangi salah satu warung kopi yang berada diwilayah Kecamatan Limboto. Kehadirannya mendapat respon yang baik dari penghuni Warkop yang tepatnya dibawah menara keagungan limboto.
Kurang lebih 3 Jam, Prof. RA berada diwarung kopi tersebut, dirinya bersama pengunjung warkop berdiskusi terkait seputar kondisi perpolitikan di Kabupaten Gorontalo untuk menghadapi pilkada serentak tahun 2024.
Sebagaimana pantauan awak media, dalam diskusi tersebut membahas tentang peluang-peluang para bakal calon Bupati ataupun bakal calon Wakil Bupati serta bagaimana para bakal calon ini untuk mendapatkan partai koalisi.
Adapun nama nama para bakal calon yang disebut-sebut dalam diskusi tersebut adalah Hendra Hemeto, Roni Sampir, Syam T. Ase, dan Sofyan Puhi.
Menariknya dalam diskusi tersebut, ada salah satu pengujung warkop mengatakan bahwa Prof. RA menjadi lawan berat Golkar pada pilkada Kabupaten Gorontalo mendatang. Namun sayang, partai yang menaungi beliau hanya merekomendasi orang lain.
“Sebenarnya lawan berat Golkar hanya Bang Rustam, tapi karna Bang Rustam tidak mendapat rekomendasi, yah nanti kita liat,” ungkap salah satu pengujung warkop.
Selain itu, hampir seluruh pengujung warkop menanyakan terkait sikap Politik Prof. RA yang lebih memilih bersedia menjadi Bakal Calon Wakil Gubernur daripada menjadi Calon Bupati Kabupaten Gorontalo.
“Ini bukan persoalan pilihan, akan tetapi sebagai kader partai harus tunduk dan taat terhadap perintah partai,” jawab Prof. RA.
Bahkan, diskusi tersebut sudah mengarahkan agar Sang Rajawali pendidikan lebih memilih untuk mengabdikan dirinya di Kabupaten Gorontalo. Hal tersebut diuraikan oleh salah satu pengujung warkop jika kedepan Sofyan Puhi tidak mendapat partai koalisi, apakah partai Nasdem hanya menjadi penonton pada pilkada mendatang?
“Jadi begini. Saat ini sudah jelas perintah partai. Partai Nasdem memerintahkan kepada Pak Sofyan Puhi untuk menjadi calon Bupati Kabupaten Gorontalo. Nah, ketika rekom DPP tersebut tidak mendapat partai koalisi, maka Nasdem harus melirik calon yang menang atau siap menjadi calon wakil,” jawab Prof. RA.
Lebih menariknya adalah Prof. Rustam Akili mendapat julukan Singa Politik. Hal tersebut dilontarkan oleh salah satu pengunjung warkop dan ditanggapi dengan tepukan tangan oleh seluruh pengujung warkop.
Terakhir, Prof. Rustam Akili mengatakan bahwa bukan hanya menjadi Bupati atau Wakil Bupati untuk mengabdi kepada masyarakat, tanpa jabatan itupun dirinya mengatakan bahwa yang paling mulia itu dirinya akan bermamfaat bagi orang banyak.
“Mengabdi kepada rakyat bukan nanti mendapat jabatan, tapi yang paling mulia adalah diri ini bermamfaat untuk orang lain,” tutup Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel. (Arb)