LENSA.TODAY, (BONBOL) – Belum Selesai permaslahan Perumda Tirta Bulango Miliki Hutang Pada Puluhan Kontraktor, muncul lagi permasalahan baru, kali ini muncul SK fiktif dari pegawai honor diduga dijadikan anggunan untuk mendapat pinjaman kredit di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Kabila.
Hal tersebut dikatakan Niko Ilahude, ia mengaku heran karena dirinya mendapat informasi bahwa ada 11 SK fiktif yang digadaikan mantan Direktur Yusar Laya di Bank BRI Unit Kabila.

“Tidak disetujuinya 6 Miliar penyertaan modal ini oleh Pemda (Bone Bolango, red). Ini sudah disetujui oleh Kementerian, tapi Pemda tidak mau menalangi, karena penyertaan modal sebelumnya tidak bisa dipertanggung jawabkan. dan efek tidak ditalanginya dana ini, Muncullah SK fiktif sebanyak 11 orang, digadaikan di BRI unit Kabila,” Urai Niko.
Ditempat lain, saat rapat dengar pendapat (RDP) diruang sidang utama DPRD Bone Bolango, Selasa (07/06/2022), Hal serupa disampaika oleh Sucipto Paramani yang juga sebagai orang dekat Yusar Laya, ia mengungkapkan bahwa ada 11 SK yang diduga fiktif digadaikan di BRI Unit Kabila. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Asisten II Sekda Bonebol, Jusni Bolilio, Ia juga selaku PLT Direktur Perumda Tirta Bulango.
“Iya benar ada 11 SK pegawai yang digadaikan, tetapi nama – nama dari ke 11 pegawai tersebut masi ditelusuri,” jelas Jusni Bolilio yang saat ini diketahui sebagai Dewan Pengawas Perumda Tirta Bulango.
Terkini, 1 dari 11 SK fiktif tersebut telah dilunaskan Yusar Laya, karena debitur fiktif tidak menerima nama dan datanya digunakan sebagai jaminan di BRI Unit Kabila.
“Info terbaru bahwa salah satu pegawai telah keluar dari Perumda pada tahun 2021, pegawai tersebut mendapatkan kerja ditempat lain dan menerima SK. Lalu SK tersebut digadaikan disalah satu Bank, tetapi setelah dicek oleh petugas Bank, namanya tercatat BI checking atau masih ada pinjaman di BRI Unit Kabila. Kemudian pegawai tersebut bersama orang tuanya mendatangi PDAM bermaksud menanyakan perihal terjadinya namanya sudah ada di BRI Unit Kabila. Demi menghindari konflik Yusar Laya saat itu mencarikan solusi dan membayarkan sisa tagihan yang ada di BRI Unit Kabila,” jelas Narasumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara itu Kepala BRI Unit Kabila ketika dijumpai diruang kerjanya, Jumat (10/06/2022) lebih mengarahkan awak media ke BRI Cabang Gorontalo.
“Lebih jelasnya tolong dikonfirmasi ke BRI Cabang saja pak, kami disini tidak punya wewenang untuk memberikan stetman apapun dan saya juga masih baru disini,” Singkatnya.
BRI Cabang Gorontalo, melalui Manager Mikro, Reflin Unu mengatakan, bahwa belum ada laporan secara resmi ke BRI Cabang Gorontalo.
“Kalu itu begini pak, kita kan baru mendengar dari luar. Tapi kepastian siapa nama – namanya, dikita itu belum ada, sehingganya kita tidak memberikan klarifikasi,” Terang Reflin.
“Untuk menentukan sebuah kebenaran biasanya kita bentuk tim dulu, dan tim itu akan turun ke yang diduga tadi dan tim ini akan memastikan baru itu kita bisa sampaikan hasilnya.” Tutup Reflin. (Arb)