LENSA.TODAY, (Gorontalo) – Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo menggelar Restorative Justice atas kasus penikaman yang terjadi di Desa Botumoputi, Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo terhadap Korban DH Oleh tersangka R.S.A bertempat yang bertempat di Rumah Restorative Justice Kejaksaan Negeri Limboto Desa Bulila Kecamatan Telaga, selasa. (07/02/202).
Restorative Justice yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo dihadiri oleh Tokoh masyarakat Desa Botumoputi, kecamatan Tibawa Halid Abdul dan Penyidik dari unsur Kepolisian serta keluarga dari dua belah pihak.
Saat dilakukan konfirmasi Kasi Pidum Victor Raymono menjelaskan, Bahwa Restorative Justice ini dilakukan berdasarkan Peraturan Kejaksaan (perja) RI Nomor 15 Tahun 2020, tentang penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restorative olehnya ketika tersangka dan korban sudah saling memaafkan.
” Olehnya ketika korban dan tersangka sudah saling memafkan maka akan kami upayakan Restorative Justice itupun kita akan melihat hal-hal lain apakah telah memenuhi unsur berasarkan pasal 5 Perja nomor 15 tahun 2020 dimaksud antara lain pertama tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana,” jelas Viktor.
kedua ancaman pidana kata Viktor, tidak lebih dari 5 tahun, selanjutnya tersangka telah menganti biaya pengobatan atau telah ada upaya pemulihan keadaan semula, serta telah terjadi kesepakatan perdamaian antara Korban dan Tersangka maka lakah ini boleh dilakukan.
Lebih jauh Viktor mengatakan, bahwa upaya Restorative Justice memiliki waktu 14 hari setelah pelimpahan tahap dua yang artinya sejak pelimpahan tersangka dan barang bukti dilimpahkan ke kejaksaan.
” Selanjutnya saya berharap antara korban dan tersangka sudah benar-benar saling memaafkan, dan untuk tersangka diharapkan tidak lagi akan mengulangi perbuatannya karena hal ini menjadi pertama dan terakhir untuk kita dapat melakukan upaya Restorative Justice,” imbuhnya.
” Dan kalau upaya Restorative Justice ini berhasil maka tersangka R.S.A tidak akan mendapat predikat Narapidana, dan satu lagi dalam upaya Restorative Justice ini tidak dipungut biaya baik dari dalam maupun dari luar sebab upaya ini benar-benar free atau gratis,” tandsnya. (Arb)