LENSA.TODAY, (GORONTALO) – Akibat melakukan penerobosan jalan buka tutup arus di lokasi pekerjaan plat deker di jalan Trans Sulawesi Desa Rejonegoro, salah satu warga Desa Wonggahu Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo, di keroyok warga. Mirisnya oknum Kepolisian tersebut membantu melakukan pemukulan terhadap warga Desa Wonggahu.
Menurut korban yang bernama FS alias Lefi (28) tahun ini, dirinya dikeroyok warga dan oknum anggota polisi pada saat menerobos jalan buka tutup arus di lokasi pekerjaan plat deker di jalan Trans Sulawesi Desa Rejonegoro Paguyaman. Peristiwa tersebut terjadi tanggal 15 juni kemarin sekitar pukul: 08.00 malam.
Lefi yang merupakan korban pengeroyokan membeberkan, bahwa dirinya pada pukul 08.00 malam balik dari tempat kerjannya menerobos jalan buka tutup itu, sehingga warga yang melakukan penjagaan di tempat tersebut meneriaki dirinya sambil melontarkan kata-kata makian.
“Dari makian yang mereka lontarkan kemudian saya balik arah dan menghampiri mereka, disitulah beberapa warga langsung memukul saya dan oknum polisi ini ikut menampar, serta memukul saya berulang kali, sehingga warga lain lebih dari 5 orang mengeroyok hingga saya terjatuh,”ungkap Lefi kepada awak media.
Kepada awak media korban mengungkapkan, bahwa para pelaku melakukan pengeroyokan terhadap dirinya sebanyak dua kali, bahkan oknum polisi juga berulang-ulang kali melakukan pemukulan terhadap dirinya.
“Lepas dari tempat pengeroyokan itu saya masi singgah di rumah teman, dan tiba-tiba ada anggota TNI datang mengajak saya berdamai dengan mereka, namun sesampainya disana pada jam 11 malam saya malah sontak di kroyok lagi. Nah TNI yang melihat itu sudah tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga saya langsung di ajak ke rumah,”ucapnya.
Dari Kejadian tersebut Lefi mengalami luka serius di bagian atas alis serta merasa tubuhnya lemah, sehingga dirinya dilakukan visum dan esoknya langsung melaporkan perihal pengoroyokan itu ke Polsek Paguyaman.
Sementara itu saat di konfirmasi Oknum polisi tersebut menjelaskan bahwa dirinya hanya dihubungi oleh beberapa warga di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) untuk mengamankan sang korban yang diduga membuat keributan dan menerobos buka tutup jalan.
Lebih lanjut dijelaskannya, sesaat dirinya tiba di tempat, korban yang dikeroyok warga tersebut memaki dirinya sehingga Ia melayangkan tamparan kepada sang korban.
“ Saya ini cuma masyarakat ada telpon, dorang minta tolong, karena saya dia maki-maki, jadi saya tampeleng (Tampar) dia (Korban),”kata Oknum Polisi.
Berdasarkan Informasi yang diterima, pihak penyidik Polsek Paguyaman sudah memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan, namun oknum Polisi yang diduga terlibat dalam pengeroyokan itu, belum mendapat panggilan dari pihak Polsek.
Kanit Reskrim, Masrin Huwolo, melalui Kapolsek Paguyaman mengatakan bahwa laporannya sudah masuk, dan saat ini kasus tersebut masih dalam tahapan penyelidikan.
“ Masih sementara tahap peyelidikan, pendalaman saksi sekarang, kalau oknum polisi itu, masih sementara kita telusuri, dia tugas dimana,”ucap Kanit Reskrim kepada awak media. (Mhd/98)