LENSA.TODAY, -(KABGOR)- Pelayanan Rumah Sakit MM. Dunda dikeluhkan oleh keluarga pasien yang dikarenakan berbagai macam kekurangan fasilitas pelayanan di internal Rumah Sakit.
Sebagaimana diketahui bahwa beberapa bulan terkahir Rs. MM. Dunda dikeluhkan dengan adanya pengelolaan limbah B3, yang sampai saat ini diduga masih beproses di internal Aparat Penegak Hukum.
Kepada Lensa.today, Aktivis Kabupaten Gorontalo Rahmat Mamonto menjelaskan bahwa pelayanan Rs. MM Dunda saat ini sangat menyayangkan terutama pada pelayanan cuci darah yang ada di Rumah Sakit tersebut.
“Sangat disayangkan pelayanan yang ada di Rs. MM Dunda, terutama pada pelayanan cuci darah yang diduga lumpuh total”, ucap Mamonto.
Bahkan, sebagaimana keluhan masyarakat yang disampaikan kepada dirinya (red-Mamonto), dengan tidak adanya pelayanan cuci darah di Rs. MM Dunda diduga mengakibatkan meninggalnya beberapa orang pasien yang diduga diakibatkan bahan-bahan-bahan habis pakai tidak diadakan oleh pihak Rumah Sakit, sehingga keluarga pasien sangat kesulitan untuk membantu adanya tindakan dokter dalam menyelamatkan keluarga mereka.
“Kasian, pelayanan untuk menunjang tindakan dokter dalam rangka menyelamatkan pasien diduga tidak diadakan oleh pihak rumah sakit. Contoh bahan-bahan habis pakai diduga kosong sehingga membuat pelayanan cuci darah tidak beroperasi”, ungkap Mamonto.
Selain itu, keluhan keluarga pasien yang disampaikan kepada aktivis Gorontalo Rahmat Mamonto bahwa pelayanan kebutuhan obat-obatan yang berkaitan dengan pelayanan cuci darah sangat sulit didapat oleh keluarga pasien khususnya di Apotik Rs.MM Dunda, karena obat atau bahan-bahan tersebut tidak diperjualbelikan di apotik selain apotik rumah sakit.
“Jadi, pengakuan mereka bahwa diduga obat-obatan di Apotik itu kosong, terutama obat yang berkaitan tengan tindakan cuci darah, semestinya apotik Rs. MM Dunda wajib menyediakan hal tersebut, karena bahan itu tidak ada di apotik lain”, imbuh Mamonto
“Diduga, dengan kosongnya bahan penunjang cuci darah Rs. MM Dunda kosong, maka pasien tersebut dirujuk ke Rumah Sakit lain yang tentu Rumah sakit tersebut lebih mengutamakan pasiennya dibanding dengan pasien rujukan”, sambung Mamonto.
Olehnya, Rachmat Mamonto berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo, Khususnya Kepala Dinas Kesehatan untuk dapat melakukan evaluasi secara keseluruhan terkait management di internal Rs.MM Dunda Limboto, mengingat Rumah sakit tersebut merupakan aset pemerintah Daerah untuk menjamin tingkat kesehatan Masyarakat Kabupaten Gorontalo.
“Diharapkan kepada Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo, terutama kepada Kadis Kesehatan agar kiranya dapat melakukan evaluasi terhadap management Rs.MM Dunda secara keseluruhan demi terjaminnya kesehatan masyarakat Kabupaten Gorontalo”, pungkas Rachmat Mamonto.
Ketika di komfirmasi kepada Direktur Rs. MM Dunda melalui pesan watshaap, Diretur memerintahkan untuk menghubungi Wakil Direktur Pelayanan.
“Saya masih dirumah duka, bisa menghubungi ibu wadir pelayanan drg Rilla”, singkatnya.
Menurut wakil direktur pelayanan Rs. MM Dunda bahwa Untuk masalah BHP HD mmg saat ini di RS kami lagi kosong, Akan tetapi, untuk pasien-pasien HD kami, selama kekosongan ini sudah di rujuk ke rumah sakit lain yang ada pelayanan HDnya agar mereka tetap terlayani cuci darahnya. singkatnya. (Arb)