LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Sekretaris Jendral Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah Se-Indonesia Farel Novriyanto W. Kahar menyoroti terkait rencana kegiatan Study Kovergensi Program Bidang Kesehatan tahun 2024 yang akan dilaksanakan di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Menurutnya, kegiatan yang akan dilaksanakan di Kota Batam tersebut terindikasi hanya untuk poya-poya semata dan mengorbankan kepentingan rakyat.
“Jadi begini, kami sudah dapat informasi dari internal pemerintah desa bahwa saat ini banyak yang sudah mendaftar untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dan paling banyak hanya penjabat kepala desa,” kata Farel.
Jika yang paling banyak mengikuti kegiatan ini hanyalah penjabat Kepala Desa, maka yang dikhawatirkan adalah penjabat kades tersebut akan ditarik lagi ke kantor camat.
“Ini penjabat kan sering di ganti-ganti, kami khawatir jangan sampai setelah mengikuti kegiatan itu, penjabat Kepala Desa di ganti lagi. Ini kan sia-sia,” imbuhnya
Selain itu juga, terkait pengganggaran sangat jelas tertera pada pasal 40 ayat (2) Permendagri 20/2018 dikatakan bahwa perubahan APB Desa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran kecuali dalam keadaan luar biasa.
“Nah, ini kan jelas. Apakah kegiatan Study Kovergensi bersifat luar biasa? Kan tidak. Justru kami menduga dalam kegiatan tersebut terselip kepentingan politik dalam menghadapi pilkada serentak mendatang,” kata mantan Presiden BEM Umgo.
Apalagi, sebagaimana yang dibahasakan oleh Kepala Dinas PMD bahwa kegiatan ini tidak bersifat wajib, maka kami sarankan kegiatan ini tetap dilaksanakan, akan tetapi para narasumber yang berasal dari kota batam di datangkan ke Gorontalo saja.
“Ini kan tidak wajib, maka undang saja narasumbernya kesini. Ketika dilaksanakan di wilayah kabgor, maka itu tidak mengorbankan program yang ada di desa masing-masing,” pungkasnya. (Arb)