LENSA.TODAY, POHUWATO – Untuk meningkatkan keterampilan, Pani Gold Project bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumi Panua Pohuwato menyelenggarakan pelatihan bagi tenaga kesehatan rumah sakit.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan daya keterampilan para nakes dalam mengoperasikan peralatan kesehatan yang baru.
Diketahui Pelatihan tersebut berlangsung selama Kamis sampai Sabtu, 19 – 21 Januari 2023. Dan diikuti 7 tenaga kesehatan di lingkungan RSUD Bumi Panua, Kabupaten Pohuwato.
Untuk batch pertama, pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dalam mengoperasikan alat treadmill dan EKG (elektrokardiogram) yang biasa dipakai dalam mengobservasi kesehatan jantung.
Nantinya, tenaga kesehatan rumah sakit juga akan diikutsertakan dalam pelatihan untuk mengoperasikan peralatan kesehatan yang lain.
Alat treadmill dan peralatan kesehatan ini merupakan bantuan dari Pani Gold Project sebagai bentuk komitmen membantu pemerintah kabupaten dan masyarakat Pohuwato.
Melalui bantuan peralatan kesehatan tersebut diharapkan pelayanan kesehatan masyarakat RSUD Bumi Panua bisa ditingkatkan dan selanjutnya kesehatan masyarakat Pohuwato akan lebih terjaga.
Saat serah terima bantuan secara simbolis Desember lalu, Direktur RSUD Bumi Panua, dr Yenni Ahmad, menyampaikan apresiasi terhadap Pani Gold Project dengan mengatakan bahwa bantuan peralatan dari perusahaan ini sangat membantu kelengkapan fasilitas di Rumah Sakit Bumi Panua.
“ Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu melengkapi kelengkapan rumah sakit. Saat ini kami masih memerlukan banyak peralatan,” kata dr Yenni Ahmad.
Bantuan alat kesehatan senilai lebih dari Rp 1 Milyar itu, terdiri dari OAE Diagnostic, Clinical Middle Ear Analyzer, Clinical Audiometer, Treadmill System dan Spirometer.
Emy Hamid, bagian pengadaan dan teknisi elektromedik RSUD Bumi Panua, mengatakan peralatan yang disumbangkan, jauh lebih canggih dibandingkan peralatan yang sudah ada di Pohuwato.
” Alat EKG (elektrokardiogram) sudah memakai bluetooth, lebih canggih,” kata Emy.
Selain alat EKG, lanjut Emy, alat printer juga lebih hemat, tidak perlu kertas thermal, cukup pakai kertas biasa, sehingga lebih murah. Selain itu, kata dia, trainernya cukup aktif untuk memacu peserta, supaya peserta lebih lancar dalam mengoperasikan peralatan medis.
” Trainer sangat sabar dan bersedia mengulang materi pelatihan untuk memastikan pesertanya sudah paham atau belum,” ungkapnya.
Sementara itu, trainer Devi Ervina mengatakan peralatan bantuan perusahaan ini merupakan alat baru dengan teknologi terbaru, karena itu tenaga kesehatan perlu diberi pelatihan.
” Para peserta antusias dalam mengikuti pelatihan dan bersemangat. Itu terlihat dari peserta yang banyak mengajukan pertanyaan,” kata Devi.
Diketahui, Pani Gold Project merupakan proyek pertambangan emas di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo yang dikelola oleh PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) di bawah PT Merdeka Copper Gold Tbk. (Mhd)