LENSA.TODAY, POHUWATO – Pemerintah Kabupaten Pohuwato dalam gelaran rapat persiapan pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah tahun 2023 baik tingkat kabupaten, maupun kecamatan dan desa dapat dilaksanakan dengan meriah, tertib, hikmat dan bernuansa adat istiadat.
Tak kalah penting adalah makanan khas budaya lokal Hulondalo, seperti tolangga yang berisi kue walima, serta toyopo. Yang nantinya kue atau ragam makanan dan bahan-bahan makanan tersebut akan dibagikan kepada pezikir yang membawakan zikir atau dikili semalam suntuk yang nanti akan dibagikan pada esok hari.
Hal ini disampaikan oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Arman Mohammad, usai memimpin rapat persiapan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah tingkat Kabupaten Pohuwato, di Ruang Pola Kantor Bupati Pohuwato, Kamis (07/09/2023).
“Hari ini kami melaksanakan rapat dalam rangka persiapan perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tahun 1445 Hijriyah, 2023 Miladiyah untuk tingkat kabupaten dan tingkat kecamatan se-kabupaten pohuwato”, kata Arman.
Dikatakan Mantan Camat Paguat ini bahwa kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ketua Lembaga Adat, Ba’ate, Camat, Perangkat Adat, juga dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pohuwato.
“Keputusannya adalah pelaksanaan maulid nabi di Kabupaten Pohuwato dilaksanakan secara serentak, baik tingkat Kabupaten dilaksanakan di Masjid Agung, kemudian untuk tingkat kecamatan dilaksanakan di Masjid Besar, dan untuk desa dilaksanakan di Masjid Jami dalam waktu yang sama,” jelas Arman.
Dalam pelaksanaan maulid nabi nanti, menurut Arman, rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan secara dua yakni secara nasional bada Isya dan secara tradisional sesudah acara nasional sampai dengan pagi harinya.
“Terkait kesiapan, pada prinsipnya kita siap, cuman memang tadi yang muncul adalah bagaimana kesiapan anggaran, Insya Allah melalui bagian kesra siap untuk itu” tegas dia.
Arman mengurai, untuk pelaksanaannya, itu akan diawali dengan turunani pada sore hari bada ashar, kemudian setelah shalat maghrib persiapan untuk maulid, dan kemudian dilanjutkan dengan shalat isya secara berjama’ah.
Setelah shalat isya berjama’ah, lanjut mantan Camat Buntulia ini, akan dimulai dengan perayaan secara nasional dengan mendatangkan penceramah dari tingkat Provinsi Gorontalo.
“Selain itu juga akan diadakan kegiatan shalawatan yang akan dilaksanakan oleh majelis dzikir. Setelah itu, dilanjutkan dengan acara tradisional yang akan dihadiri oleh unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan organisasi-organisasi keagamaan, serta Baznas juga akan berpartisipasi,” jelasnya. (Mhd)