LENSA.TODAY, POHUWATO – Di cerca dengan dugaan menggunakan Ijazah palsu saat bertarung di pilkades kemarin, dan juga sempat tidak mau memberika tanggapan kepada khalayak publik.
Dan akhirnya kepala desa terpilih yang ada di Desa Bulangita angkat bicara saat melakukan Rapat dengar pendapat (RDP) Yang berlangsung di Gedung DPRD Pohuwato, Rabu (07/09/2022).
Pada saat berlangsungnya RDP Fendi Diange menjelaskan, bahwa sudah mendatangi sekolah SDN 03 Marisa beserta beberapa ijazah teman-teman se-angkatan dengan dirinya.
“Saya pernah bahwa sama ibu kep atas nama Maimun Diange dengan NIS 23, sedangkan informasi yang saya dapat dari para petua dulu, sekolah persiapan teratai itu dibuka 1987 sedangkan saya punya saudara sendiri lulusan disitu 1993 dengan nomor NIS dimiliki nomor 23. Jadi, kalau kita lihat di standbook induk di SDN 3 Teratai kira-kira mo muncul kamari sapa punya nama,” jelas Fendi sedikit menafsirkan dalam bahasa Gorontalo.
Sebagaimana di kutip dari Atensi.Co bahwa Menurut Kades terpilih Bulangita itu, dari beberapa teman seangkatan dari kelas jauh diantara bersama dirinya fiantaranya ialaha Idram Suleman dan Husain Baku.
“Kalau kita lihat saya punya leting pak Idram Suleman dan Husain Baku itu jauh juga kita punya nomor NIS. Kalau kita di nomor seri ijazah itu berderetan semua,”imbuhnya.
Terakhir, Fendi dengan tegas mengatakan apabila dirinya memalsukan Ijazah lantas bagaimana nomor serinya bisa berderetan.
“Seandainya jika itu ijazah palsu, kira-kira bagaimana saya Kase selip itu nomor seri? padahal nomor seri tersebut terbit dari pusat. Maka, disinilah kami dari kelas jauh meminta keadilan sebagai kelas jauh. Kami dipacu, sekolah saat itu sangat jauh pada saat itu juga belum ada dunia hp, komputer bahkan tahun 90an masih Kabupaten Gorontalo provinsi Sulawesi Utara, lantas bagaimana saya m terbitkan itu ijazah palsu,”pungkas Fendi sambil mengatakan apa yang dirinya pendam akhirnya dikeluarkan melalui RDP.(Mhd)