LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Dr. Rustam Hs. Akili, merupakan sosok politisi pemersatu bagi tokoh masyarakat dan para aktivis Gorontalo. Hal tersebut terungkap pada pelaksanaan Halal Bi Halal yang dilaksanakannya di salah satu warkop diwilayah Kabupaten Gorontalo. Selasa, (21/03/2023).
Menurut Ludin Olii atau yang sering kita sapa dengan sebutan Aba Ludin mengungkapkan bahwa Sosok Rustam Akili adalah tokoh panutan bagi para aktivis Gorontalo. Ketokohan RA selalu dibuktikan dengan omangannya yang sesuai dengan fakta dilapangan.
” Beliau itu adalah pemersatu, ketika berbicara tentu saja yang dibicarakan sesuai dengan fakta dan nyata yang dia alami. oleh karena itu kita bersyukur bahwa pak Rustam Akili walaupun tugasnya sudah di jakarta tetap masih eksis kepada teman-teman aktivis, tokoh masyarakat, dan mahasiswa, tetap beliau rangkul,” ungkap Aba Ludin.
Selain itu juga, Aba Ludin mengungkapkan bahwa hari ini yang dilakukan oleh Pak RA adalah semata-mata untuk kepentingan rakyat Gorontalo.
” Semua ini demi kepentingan rakyat Gorontalo oleh karena itu saya berterimakasih banyak kepada beliau bahwa kegiatan hari ini adalah merupakan kegiatan yang paling baik dalam momentum yang tepat untuk kita bersilaturahmi dengan teman-teman aktivis,” kata Aba Ludin.
Berbeda dengan Wakil Presiden BEM Universitas Gorontalo Fajrin Bilondatu yang mengatakan bahwa Bapak Rustam Akili sekarang sudah beda dengan Rustam Akili yang dulu.
” Jujur, saya sebagai mahasiswa Universitas Gorontalo merasa kecewa dengan kondisi pak Rustam saat ini. Saat ini beliau hanya tegas di internal kampus saja, tegas di dalam ruangan perkuliahan akan tetapi ketika diperhadapkan dengan ruang publik, sosok orang tua kami ini telah kehilangan nilai kekritisannya,” ujar Wapres BEM UG.
” Yang jelas, Pak RA saat ini bisa kami katakan Sosok Senior yang sudah tak punya nyali untuk mengungkap kemungkaran yang terjadi di Daerah,” Pungkas Fajrin dengan nada tegas.
Ditempat yang sama, RA menjelaskan bahwa momentum Halal Bi Halal ini merupakan wujud silaturahmi antar tokoh masyarakat, tokoh agama, Aktivis serta para mahasiswa yang berada di Kabupaten Gorontalo.
” Momentum ini kita mamfaatkan sebagai ajang untuk saling memaafkan dan saling bersilaturahmi,” ucap RA.
Terkait kritikan terhadap dirinya, beliau merespon bahwa hal tersebut adalah hal yang biasa.
” Kritikan itu biasa, justru saya bangga, yang kritik saya adalah mahasiswa saya sendiri,” tutup RA. (Mila)