LENSA.TODAY -(Artikel)- Memperingati hari pahlawan dengan memberikan hormat adalah cara untuk mengekspresikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pahlawan yang telah gugur mempertaruhkan harta bahkan nyawa dalam memperjuangkan negeri ini. 10 November 2022 di mana hari ini semua orang Indonesia memperingati hari pahlawan.
Meskipun sekedar memberikan hormat tidak akan mampu membalas jasa para pahlawan, namun inilah cara yang sangat amat mudah untuk mengekspresikan rasa terimakasih.
Sebab, tidak tahu bagaimana lagi mengekspresikan rasa itu, mengekspresikan rasa terimakasih dengan menjaga apa yang telah di perjuangkan oleh para pahlawan kita semua tidak mampu, gagal, bahkan merusak apa yang telah pahlawan sebelumnya perjuangkan.
” Sebelum lanjut membaca, kirimkan al-fatihah kepada para pahlawan,” ajak Penulis.
“Apa, dan bagaimana pahlawan itu,”?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pahlawan adalah orang yang berani dan berkorban dalam memperjuangkan kebenaran, pahlawan adalah orang yang melawan penjajah dan penjahat.
Indonesia merupakan negara yang terhitung lama di jajah oleh negara-negara lain, sehingga dalam konteks itu, tantangan para pahlawan sebelum kemerdekaan dan tantangan para pahlawan yang berjuang pasca-kemerdekaan berbeda.
Tantangan pahlawan sebelum kemerdekaan adalah melawan penjajah, yang datang ingin mengambil alih semua yang Indonesia miliki, tidak hanya wilayah-nya yang mereka ingin miliki, hasil bumi Indonesia pun ingin diambil oleh negara penjajah.
Pahlawan pasca-kemerdekaan inilah yang melawan para penjahat, yang kaya ingin lebih kaya, yang berkuasa bertindak sewenang-wenang, orang yang telah diberikan amanah dalam eksekutif, legislatif dan Aparat Penegak Hukum tidak mampu menggunakan amanah itu dengan baik.
Padahal, Negeri ini telah memakan banyak korban, tanah di bumi pertiwi ini telah menyimpan ribuan bahkan jutaan jasa orang-orang yeng telah berkorban memperjuangkan dan merebut kemerdekaan untuk kepentingan generasi kedepan.
Saat ini, Indonesia sedang menghadapi persoalan yang tidak sedikit, masalah yang dihadapi negeri ini begitu kompleks, banyak perosalan yang harus di selesaikan. Masalah Intoleransi, masalah intoleransi merupakan masalah serius yang sedang di hadapi negeri ini, tidak lagi saling menghargai antar umat Bergama, merasa paling benar.
Padahal, kalau kita melihat sejarah bangsa ini, kita akan disajikan dengan sejarah bagaimana Indonesia mendapatkan senjata paling menakutkan, dan yang tidak dimiliki oleh negara lain, senjata itu adalah menyatunya seluruh agama, suku, untuk memperjuangkan bangsa ini. Masih banyak lagi persoalan yang sedang dihadapi oleh negeri ini termasuk persoalan hukum.
Di Indonesia yang menjadi persoalan hukum paling serius untuk saat ini adalah persoalan bullying, korupsi, perampokan, narkoba, seks bebas, pelecehan seksual, pembunuhan, dan dan sebagainya. Bisa kita lihat akhir-akhir ini, beberapa persoalan diatas terjadi, korupsi, perampokan ada dimana-nama, pelecahan seksual, bahkan anak-anak setelah belajar ngaji dibunuh.
Persoalan hukum dan degradasi moral oknum aparat penegak hukum harus segera diseriusi, ini sangat urgen karena persoalan hukum bukan persoalan biasa, persoalan ini harus diletakan pada posisi paling atas yang harus cepat dipikirkan bersama untuk segera diperbaiki.
Hukum satu-satunya cara menciptakan keseimbangan, ketertiban, kedamaian, ketentraman dalam kehidupan masyarakat. Kalau meminjam pemikiran Van Apeldorn tentang tujuan hukum adalah untuk mengatur pergaulan hidup manusia secara damai.
Perdamaian antar-manusia dipertahankan oleh hukum dengan melindungi kepentingan hukum seperti kehormatan, kemerdekaan jiwa, dan harta benda dari pihak yang merugikan.
Selain itu, dugaan masalah yang di hadapi Indonesia saat ini, adalah penangkapan aparat penegak hukum, oknum polri, oknum pengacara, oknum hakim yang terlibat kasus hukum.
Berbagai persoalan di atas, Indonesia ini membutuhkan pahlawan baru, pahlawan yang telah selesai mengalahkan ego-nya sendiri, agar dia tidak mudah di suap, agar dia akan benar-benar lahir sebagai pahlawan baru negeri ini.
Dalam mahkamah mungkin, harus bisa melahirkan kembali pahlawan seperti Yang Mulia Bapak Artidjo Alkostar hakim agung yang sudah beberapa kali mau di sogok namun selalu menolak demi menjaga nama baik mahkamah, bahkan Yang Mulia Artidjo Alkostar bercita-cita ingin menghukum mati para koruptor.
Dalam mahkamah masih ada banyak hakim yang memiliki integritas, harapan orang banyak dititipkan kepada mereka.
Di kepolisian mungkin merindukan pahlawan baru yang bisa meniru kejujuran Kapolri ke-5 Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso, Hoegeng sapaan akrab Kapolri ke-5 yang terkenal sebagai polisi paling jujur, selalu merendah dan di kenal oleh masyarakat Indonesia karena keramahannya.
Sehingga satu per satu masalah yang dihadapi oleh bangsa ini paling minal berkurang, ini menjadi tanggung jawab bersama dan juga harapan bahwa orang-orang yang memegang amanah harus bisa mengevaluasi kinerja lembaga untuk kepentingan masayarakat, untuk kepentingan nama baik lembaga.
Harus juga ada pencegahan dari awal, dengan melakukan seleksi yang sangat ketat, tidak apa-apa jika yang mendaftar ribuan namun yang lulus hanya beberapa orang, yang paling penting mereka lahir dari seleksi yang begitu selektif dan ada harapan bisa memperbaiki lagi situasi dan berbagai persoalan yang terjadi hari ini.
Ini adalah upaya, untuk menambah rasa terimakasih kita semua pada para pahlawan, hormat dan ditambah dengan usaha mempertahankan apa yang sudah direbut dan memperbaiki kembali secara perlahan masalah bangsa ini adalah sebaik-baiknya ekspresi terimakasih untuk para pahlawan.
Penulis : Syafril MolouÂ