LENSA.TODAY, -(BONBOL)- Danau perintis yang menjadi salah satu obyek wisata di Kabupaten Bone Bulango kini terancam dari sepinya para pengujung. Diduga hal tersebut di akibatkan adanya karcis masuk yang membebani para pengunjung.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu tokoh masyarakat Niko Ilahude bahwa niat baik pemerintah yang di aspirasikan oleh Rachmat Gobel untuk membantu pemulihan ekonomi rakyat akibat pandemi lewat UMKM dengan fasilitas danau perintis mulai terjadi perbaikan guna mendukung usaha UMKM. dan hal ini sangat disambut gembira para pengusaha penjualan kuliner di lokasi tersebut.
” Ini kan dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi, ini juga berkat aspirasi pak RG. Masyarakat senang adanya danau perintis yang dijadikan sebagai tempat wisata,” ucap Niko.
Bahkan kata Niko, akhir-akhir ini para UMKM di wisata danau perintis mengeluh dengan adanya sepinya para pengunjung yang diduga diakibatkan adanya karcis masuk yang begitu tinggi.
” Akhir-akhir ini para UMKM mengeluh dengan menurunnya kunjungan ke danau perintis ini, setelah dicari cari penyebabnya dikarenakan karcis masuknya dirasakan terlalu tertinggi oleh para pengunjung. olehnya para UMKM sangat mengharapkan perlu dievaluasi kembali pungutan karcis masuk ini yang sangat berpengaruh terhadap kunjungan ke danau Perintis tersebut agar mereka bisa bangkit,” ungkap Niko Ilahude. Senin, (31/10/2023).
Tak hanya itu, dikeluhkan yang disampaikan oleh mereka UMKM kepada Niko Ilahude juga terjadi di tempat wisata lainnya.
” Bukan hanya di danau perintis yang begini modelya, hal yang sama pula terjadi pada pemandian lombongo, dan wisata Botutonuo,” kata Niko.
Olehnya, Niko mengingatkan kepada pemerintah daerah jangan hanya mengejar PAD dan rakyat yang menjadi korban.
” Pemda jangan hanya mengejar penghasilan yang masuk ke daerah, tapi tidak memperhitungkan kondisi kemampuan masyarakat. maka hal ini kalau tidak diperhatikan oleh Pemda, kasihan niat baik Pemerintah pusat yang telah di perjuangka oleh Pak RG akan sia-sia jadinya,” imbuhnya.
Terakhir, dirinya sangat mengharapkan agar kiranya DPRD Kabupaten Bone Bulango jangan hanya tinggal diam melihat kondisi rakyat seperti ini.
” Saya juga mengharapkan kepada DPRD sebaiknya turun kelapangan atas keluhan masyarakat tersebut,” pungkas Niko. (Arb)