LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Polemik persoalan Limbah Medis Bahan, Berbahaya, dan Beracun atau kerap disingkat B3 yang sempat viral beberapa waktu lalu kembali disoroti oleh aktivis lingkungan Anto Margarito.
Menurutnya, Kasus Limbah medis yang di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan di Provinsi Gorontalo mulai diseriusi oleh pihak aparat penegak hukum baik Polda Gorontalo ataupun pihak Polres Gorontalo.
Hal ini terungkap pada pemberitaan sebelumnya bahwa pihak Polres Limboto melalui Kasat Reskrim IPTU Agung Gumara Samosir akan terus menseriusi kasus ini dengan memanggil pihak pihak terkait.
Kepada Lensa.today, Anto Margarito menjelaskan bahwa dirinya mengapresiasi langkah Polres Gorontalo yang akan menindaklanjuti polemik pengelolaan Limbah B3 yang diduga amburadul dalam pengelolaannya.
“Sebagai aktivis lingkungan, saya sangat mengapresiasi Polres Gorontalo yang telah menindaklajuti persoalan limbah B3, khususnya yang berada di RS. MM Dunda”, ucap Margarito
Dirinyapun berharap bahwa tindaklajut Polres Gorontalo agar kiranya sesuai dengan amanat Undang-Undang terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan peraturan pemerintah tentang limbah B3.
“Saya berharap kasus ini bisa menghasilkan rekomendasi sampai ke proses hukum yang berkelanjutan. bukti-bukti kelalaian dari beberapa rumah sakit dalam mengelola limbah medis sangat jelas dan itu menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dan ekosistem sekitarnya”, ungkap Margarito
Selain itu juga, Margarito berharap bahwa Aparat Penegak Hukum benar benar menindak tegas pihak rumah sakit penghasil limbah B3 yang diduga dikelola secara asal-asalan yang beberapa waktu menjadi temuan teman – teman media dan Lsm.
“Temuan dari teman-teman Media ataupun Lsm sangatlah jelas, bahwa beberapa Rumah Sakit di Gorontalo ditemukan adanya pengelolaan limbah diduga dikelola secara asal-asalan, olehnya diharapkan hal tersebut menjadi atensi dari APH”, tegas Anto Margarito.
“Adapun Rumah Sakit yang diduga mengelola Limbah B3 secara Asal-Asalan yakni RS. Mm Dunda limboto, RS Aloei Saboe dan RS. Islam”, pungkasnya. (Arb)