LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Pernyataan Suci Priyanti Kartika Chanda Sari yang mengaku diri sebagai aktivis perempuan Provinsi Gorontalo, terkait desakan kepada Wakil Ketua DPR RI Rahmat GobelĀ untuk segara meminta maaf kepada masyarakat Gorontalo mendapat tanggapan dari masyarakat Kabupaten Gorontalo, Karmila Saleh.
Menurutnya, Desakan yang disampaikan oleh Suci Priyanti merupakan pernyataan yang tidak berbobot, apalagi dikaitkan dengan gelar adat yang diberikan kepada Bapak Rachmat Gobel.
Kepada Lensa.today, Karmila Saleh, pemudi Asparaga menyangkan pernyataan Suci Priyanti yang diduga sangat tendensius. Jika melihat vidio yang tengah viral saat ini, sangat nampak siapa sebenarnya yang tidak beradab.
” Pernyataan yang ngaku aktivis ini sangat tendensius. coba lihat secara baik-baik itu vidio, sebenarnya siapa yang tidak punya adab apakah Pak Rahmat Gobel atau Itu aktivis yang membaca surat?,” ungkapnya.
Parahnya lagi, pernyataan Suci Priyanti yang mengaku aktivis Provinsi Gorontalo itu mengaitkan hal tersebut dengan gelar adat yang diberikan oleh masyarakat Gorontalo terhadap Rachmat Gobel sejak tahun 2000 silam.
” Apa hubungannya dengan gelar adat Bapak Rachmat Gobel, gelar adat itu diberikan oleh masyarakat Gorontalo sejak tahun 2000,” ucapnya.
Olehnya, Saya (red_karmila) menyarankan kepada saudari Suci Priyanti agar kiranya fokus saja dalam perkuliahan.
” Saran saya kepada Suci Priyanti yang mengaku aktivis Provinsi Gorontalo agar kiranya fokus kuliah, agar orang tuamu bangga dengan prestasimu,” imbuhnya.
Selain itu juga, Karmila menilai bahwa Bapak Rachmat Gobel mengatakan hal tersebut, karena beliau tau bahwa yang bersangkutan tidak tinggal di Gorontalo, bahkan yang bersangkutan menjadi salah satu bacaleg diwilayah pulau jawa.
” Saya menilai, itu sengaja pak RG katakan, karena Pak Rachmat Gobel tau bahwa yang bersangkutan sudah tidak tinggal di Gorontalo. Anehnya yang bersangkutan seakan-akan mengaku paham apa yang terjadi di Kabupaten Pohuwato,”
” Intinya, saya menduga bahwa yang bersangkutan akan menujukan kepada masyarakat sebagai pahlawan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat pohuwato, justru saya curiga jangan sampai ada apanya sehingga tampil bagaikan pahlawan kesiangan,” pungkasnya. (Arb)