LENSA.TODAY, GORONTALO – Keluarga Korban Hasan Saputra Marjono (17) meminta pihak Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo agar terbuka dan komperatif, mengusut tuntas para oknum pelaku yang menyebabkan meninggalnya salah satu mahasiswa Hukum Keluarga Islam pada saat melakukan pengkaderan.
Saat di konfirmasi oleh awak media melalui sambungan telepon ke pihak keluarga korban Rabu (04/09/2023). Mohammad Aprian Syaputra menyampaikan rasa penyesalannya, karena pihak keluarga di berikan kabar setelah korban meninggal dunia.
“Malam kamis kemarin kami Masi sempat bersama adik kami di kost waktu itu dan adik kami dalam keadaan sehat tidak ada penyakit satu pun yang di derita,”ungkap Alpian selaku Kaka kandung korban.
Aprian mengatakan, bahwa pada hari kamis tanggal 28 September kemarin adiknya berangkat mengikut Diklat atau pengkaderan dalam keadaan sehat tidak ada penyakit yang di derita korban, lalu tiba-tiba pada hari minggu tanggal 01 Oktober pihak keluarga telah menerima kabar dari panitia bahwa adiknya telah meninggal dunia.
“Ini yang membuat kami keluarga menyesalkan kenapa di kabarkan oleh panitia setelah adik kami meninggal dunia,”tutur Alpian seraya menjelaskan kepada awak media.
Lebih jauh Aprian Syaputra membeberkan bahwa pihaknya telah menyerahkan masalah ini kepihak kepolisian Polda Gorontalo yang di dampingi langsung oleh kuasa hukum keluarga.
“Hal yang mendasar membuat kami keluarga melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian, dimana kami di berikan informasi setelah adik kami meninggal dunia, sehingga masalah ini telah kami serahkan ke pihak kepolisian Polda Gorontalo yang di dampingi langsung oleh kuasa hukum kami,”terangnya.
Dan membuat keluarga lebih menyesal lagi kata Mohammad Aprian Syaputra nama yang di daftarkan oleh panitia ke pihak rumah sakit bukan nama korban.
“Sehingga sesampainya di rumah sakit kmi mencari adik kami, dan yang di daftarkan bukan nama adik kami,” imbuhnya.
Terakhir Aprian Syaputra menyampaikan, memberikan apresiasi kepada pihak Kampus IAIN yang telah membentuk tim pencari fakta investigasi untuk mencari penyebab meninggalnya adik kandungnya.
“Kalau pihak kampus telah membentuk tim pencari fakta investigasi, kami dari keluarga menyampaikan apresiasi dan kami berharap pihak kampus terbuka dan komperatif menangani masalah ini,”pungkasnya. (Mhd)