LENSA.TODAY, POHUWATO – Sangat memperihatinkan suara demorasi di Kabupaten Pohuwato, hari ini dinilai menjadi asas demokrasi pesanan yang telah di mainkan oleh para pejabat elit.
Hal itu di sampaikan langsung oleh aktifis Lembaga Aliansi Indonesia Harson Ali, saat berdiskusi di Kedai Inspirasi, Rabu (03/08/2022).
Dimana menurut Herson, demokrasi yang telah dikembangkan pada pelaksanaan Pilkades di Pohuwato seolah hanyalah demokrasi pesanan saja yang di peruntukan untuk orang-orang tetentu.
“Toh aneh jika hari ini Demokrasi kita di obok-obok oleh para pejabat yang hanya mengedepankan orang terdekat saja,”ucap Herson.
Olehnya kata Herson, pada pelaksanaan seleksi bakal calon kepala desa yang di adakan, tidak ada transparansi tentang hasil penilaian yang dilakukan oleh tim pansel.
“Seperti kita lihat bersama di desa pohuwato timur, yang dengan ketidak terbukaan oleh tim pansel menjadikan mereka melakukan satu pergerakan, yang menurut saya hal itu dapat mengancam stabilitas ke amanan daerah kita,”ungkapnya.
Hal yang sama juga di kemukakan oleh Ketua LPKP-GALAK Pohuwato Hi. Ismail Hippi, Dimana dirinya melihat fenomena dari perhelatan demokrasi pilkades sangat di sayangkan.
“Tidak ada yang bisa disalahkan, namun lagi-lagi yang dibutuhkan hari ini adalah transparansi,”ujar Ismail.
Orang yang akrab di sapa Hi. Cu’u itu meminta, bahwa perlu ada forum diskusi dan menghadirkan pansel dan para Cakades yang digugurkan.
“Artinya, jangan kembangkan fenomena Pilkades yang dinilai carut marut ini akan menjadi bola liar yang bermuara pada nama baik pemerintah daerah,”pungkasnya. (Mhd)