LENSA.TODAY, -(KABGOR)- Dunia birokrasi desa kembali tercoreng oleh ulah memalukan seorang kepala desa. Kali ini, perhatian publik tertuju pada dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Kepala Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.
Peristiwa yang mengejutkan ini melibatkan sang kepala desa yang diduga menyerang warganya sendiri secara brutal tanpa alasan yang jelas.
Video berdurasi beberapa detik yang beredar luas di media sosial memperlihatkan bagaimana sang kepala desa melayangkan serangan kepada warga secara membabi buta. Aksi tidak manusiawi itu sontak menuai kemarahan masyarakat dan berbagai pihak, termasuk dari jajaran legislatif daerah.
Menanggapi kejadian tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo dari daerah pemilihan Telaga Cs, Ramsi Sondakh yang dikenal luas dengan sapaan Iyon menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan Kepala Desa Buhu. Ia menilai tindakan tersebut tidak hanya melukai fisik korban, tetapi juga mencoreng wibawa pemerintah desa secara keseluruhan.
“Parah, parah, ini sangat parah. Tidak ada ampun bagi kepala desa seperti ini. Pemimpin yang seharusnya melindungi justru menjadi ancaman bagi warganya sendiri. Ini tidak bisa ditoleransi,” ujar Iyon dengan nada kecewa.
Menurutnya, aksi kekerasan seperti ini menunjukkan bahwa sang kepala desa tidak memiliki kapasitas moral dan mental untuk memimpin sebuah wilayah. Iyon bahkan menyebut tindakan kepala desa tersebut sebagai bentuk nyata dari mentalitas premanisme yang tidak layak dimiliki oleh seorang pejabat publik.
“Bayangkan bagaimana rasa takut warga yang dipimpin oleh kepala desa seperti ini. Bukan perlindungan yang mereka dapat, tapi justru intimidasi dan kekerasan. Ini sangat memalukan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Iyon secara tegas meminta Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, untuk segera mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan sementara Kepala Desa Buhu dari jabatannya.
“Penonaktifan ini penting agar proses hukum dapat berjalan tanpa adanya intervensi, serta demi menjaga psikologis warga desa yang kini merasa resah dan terancam,” ujarnya.
Tidak berhenti di situ, Iyon menegaskan bahwa dirinya akan mengawal proses hukum yang saat ini tengah berjalan. Ia menyatakan komitmennya untuk memastikan bahwa kasus ini tidak akan berhenti di tengah jalan dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Saya akan kawal kasus ini sampai tuntas. Baik secara pribadi maupun secara lembaga, kami di DPRD tidak akan membiarkan peristiwa ini berlalu begitu saja. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat,” tegas Iyon.
Ia juga menambahkan bahwa DPRD Kabupaten Gorontalo akan segera membawa kasus ini ke forum resmi dewan, guna mempercepat proses penonaktifan kepala desa tersebut melalui mekanisme administratif dan pengawasan.
Terakhir kata Iyon, Dengan segala sorotan dan tekanan yang muncul dari berbagai pihak, masyarakat kini menantikan sikap tegas pemerintah daerah dalam menangani kasus ini.
“Jika dibiarkan, tindakan kekerasan seperti ini dapat menjadi preseden buruk dan merusak citra pemerintahan desa di mata publik,” pungkasnya. (Arb)