LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Aktivis Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Penyelamat Daerah Provinsi Gorontalo (AMMPD), Taufik Buhungo menyoroti terkait Kisruh dugaan pembiaran Aparat Penegak Hukum (APH) atas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang berada di Kabupaten Pohuwato. Pasalnya, hingga dengan saat ini tidak ada kepastian hukum bagi para pelaku usaha.
Menurutnya, apa yang dipertontonkan oleh pihak APH saat ini semakin membuat publik dan para aktivis merasa terpanggil.
“ Statemen kapolda yang memantik perhatian publik membuat kami para aktivis semangat dan terpanggil, tapi jangan sampai hanya berahir pada opini semata,” kata Taufik Buhungo
Dirinya menginginkan adanya sebuah kolerasi antara publik, Aktivis dan Kepolisian Daerah Provinsi Gorontalo untuk menyatukan persepsi atas pelanggaran yang dilakukan oleh oknum-oknum perusak lingkungan.
“Jika memang kapolda serius, kami tantang untuk sama-sama berada dalam satu barisan untuk menyelamatkan bumi serambi madinah. Kami siapkan bukti dan data,” ucap Taufik.
Perlu diketahui bahwa apa yang menjadi pernyataan Pak Jendral untuk memberantas PETI itu sudah dilontarkan oleh Kapolda-Kapolda sebelumnya.
” Pernyataan Kapolda Angesta itu sudah bukan hal yang wah buat kami. Sehingga kapolda yang baru harus berjanji untuk tidak tebang pilih sekalipun ada oknum anggota polisi yang terlibat dalam persoalan tambang di gorontalo khususnya pohuwato,” ungkap Taufik
Selain itu, Taufik membeberkan dugaan keterlibatan dalam hal memberikan fasilitas kepada pelaku usaha PETI yang ada di Kabupaten Pohuwato.
“ Mulai dari mobilisasi alat, distribusi bbm, iuran keamanan, dan penguasaan beberapa lahan yang masuk dalam cagar alam, kami akan sajikan data yg lengkap,” imbuh Taufik.
” Tapi komitmen memberantas harus tuntas sampai ke akar akarnya, jangan sampai statemen kapolda hanya memancing para mafia-mafia tambang untuk muncul dan mendekat agar mendapatkan kemudahan dalam menjalankan aktifitas pertambangan tanpa izin,” pungkas Taufik. (***)