LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Memperingati Hari TBC Sedunia yang jatuh tanggal 24 Maret, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Cabang Gorontalo ikut serta meramaikan World TB Day. Menggelar penyuluhan Tuberkulosis serentak di 8 Rumah sakit Se-Provinsi Gorontalo merupakan wujud kepedulian dalam membrantas TBC.
Adapun penyelenggaraan kegiatan penyuluhan ini disampaikan oleh para anggota PAPDI di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie, RSUD Tani dan Nelayan, RSUD Prof. Dr. H Aloe Saboe, RSUD dr. Zainal Umar Sidiki, RSU Bayangkara, RSUD Iwan Bokings, RSU BUNDA dan RSUD Otanaha.
Kepada Lensa today, Ketua PAPDI Gorontalo, dr. Nelyan Mokoginta, Sp.PD, FINASIM Menyampaikan penyelenggaraan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan dan Komitmen PAPDI dalam program pemberantasan dan eliminasi TBC di Provinsi Gorontalo. Jum’at, (24/04/2023).
” Hari ini ada 8 RS yang serentak menyelenggarakan Penyuluhan TBC, berikutnya kegiatan serupa akan di lakukan juga di RS MM Dunda, RSUD Toto Kabila dan RS Tombulilato. Saya harap dengan adanya penyuluhan ini masyarakat dapat terus mewaspadai penyakit TBC dan dapat melakukan upaya pencegahan untuk menghentikan penularan TBC,” ucap dr. Nelyan.
Selain itu, dr. Nelyan menjelaskan bahwa TBC sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium Tuberkulosis yang dapat menyerang Paru Paru ataupun Organ tubuh lainnya.
” Penyebab penyakit ini pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Jerman yang bernama Robert Koch yang dipublikasikan tanggal 24 maret 1882. Sehingga tanggal 24 maret diperingati sebagai hari TB sedunia,” jelas dr. Nelyan.
Dalam penyampaiannya, para anggota PAPDI menekankan bahwa TBC bukan penyakit kutukan ataupun keturunan, TBC bisa dicegah dan disembuhkan, sehingga tidak perlu mengucilkan pasien TBC.
” Penyakit ini bisa disembuhkan. Perlu diegaskan bahwa penyakit TBC bukanlah penyakit kutukan atau turunan,” tegasnya.
Disamping itu juga, Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Jeane I. Dalie yang dihubungi Via Telepon, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan PAPDI Gorontalo ini.
” Saya (red_dr. Jeane) mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh teman-teman PAPDI, karena keterlibatan semua fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta dan organisasi profesi merupakan wujud tanggungjawab bersama,” kata dr. Jeane.
” Dalam Upaya ekspansi pelayanan Pasien TB yang berkesinambungan dan Komprehensif sangat dibutuhkan. Tentunya dengan menjamin ketersediaan Akses layanan TB yg merata bermutu bagi masyarakat terdampak TB maka capaian kesembuhan pasien TB bisa tercapai dalam Rangka Menuju Eliminasi TB,” jelas dr. Jeane.
Terakhir, dr. Jeane berharap jika Anda terkena TBC, jangan khawatir, karena penyakit ini bisa sembuh. Namun, penyakit ini tidak bisa sembuh sendiri. Artinya, penderita TBC memerlukan obat TBC dari dokter, umumnya berupa antibiotik.
” Proses pengobatan TBC tergolong cukup panjang, yakni minimal 6 bulan. Selama proses tersebut, penderita TBC perlu melakukan kontrol berkala untuk memastikan kemajuan penyembuhannya,” pungkas dr. Jeane. (Arb)