LENSA.TODAY, POHUWATO – Salah satu pendiri organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LABRAK Sonni Samoe Meminta tegas kepada Bupati Pohuwato harus mencopot Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
Sebab menurut Sonni, pemerintah daerah tidak selektif dalam menempatkan para kepala dinas yang hanya mementingkan kekeluargaan, sehingga di nilai tidak berkualitas untuk memikul amanat rakyat.
“Kepala dinas cuman melihat ada pejabat yang membekingi dia (Kepala Dinas) dibelakang, sehingga kualitasnya rendah dan dipaksa untuk memikul amanat rakyat yang demikian berat, ini yang menyebabkan Pohuwato semakin hari makin hancur,”Jelas Soni Samoe, saat melakukan orasinya, di Kantor Bupati Pohuwato, Senin (05/09/2022).
Pasalnya, Kebijakan yang dibuat oleh Kepala Dinas PMD untuk mengeluarkan anggaran perjalanan dinas kepada Penjabat Kepala Desa dengan dalih studi komparatif, dinilai menghambur-hamburkan uang negara.
“Kebijakan Dinas PMD kepada 62 Penjabat Kepala Desa yang diberangkatkan menggunakan anggaran hanya menghamburkan uang negara,”ungkap Soni.
Tak hanya itu, terungkap juga adanya dugaan mark up dalam pengadaan Pakaian Dinas Upacara (PDU) yang digunakan 62 kepala desa yang dilantik.
“Dugaan mark up pengadaan PDU Kades, seolah-olah dipaksaan dan oknum kepala dinas dan mengeluarkan statemen kepada kepala desa yang tidak terima, “nanti baku dapa di bok”. Ini kan membuktikan bahwa oknum Kadis ini adalah orang yang otoriter,” jelasnya.
Soni juga menilai Kadis PMD seringkali melontarkan statemen yang memancing kegaduhan, yang menunjukan kualitas oknum Kadis bukan kualitas mental dan moral pejabat setinggi kepala dinas.
“Kebijakannya justru memperlihatkan pada kami bahwa oknum Kadis ini cuma sekelas kepala seksi, kalau melihat mental kemampuan dalam mengambil kebijakan, justru saya melihat oknum Kadis ini kapasitasnya cukup kepala seksi sebenarnya,”Pungkas Sonni. (Mhd)