LENSA.TODAY, POHUWATO – Ratusan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pohuwato (UNIPO), pada saat melakukan aksi unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan di depan kantor Bupati Pohuwato, menyatakan sikap menolak kenaikan BBM yang menjadi kebijakan Pemerintah pada hari sabtu tanggal 03 September kemarin.
Dimana para Mahasiswa yang melakukan unjuk rasa melihat, bahwa harga BBM jenis pertalite yang semula hanya sebesar Rp. 7,650 perliter kini naik signifikan menjadi Rp. 10,000 perliter, sementara harga BBM jenis solar yang saat ini sebesar Rp. 5,150 perliter, naik menjadi Rp. 6,800 perliter.
Dari kajian yang telah dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini menilai, kenaikan harga BBM di yakini menimbulkan dampak bagi perekonomian Indonesia. Tingkat inflasi bisa menembus 6% dengan adanya kenaikan harga BBM.
Sehingga Analis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia Irman faiz memperkirakan, inflasi pada akhir tahun ini akan melejit. Bahkan, peningkatan inflasi tidak akan berhenti sampai tahun pertama 2023 mendatang.
Tak hanya itu, kajian lainnya dari beberapa sumber yang menjadi tolak ukur analisis Mahasiswa menguraikan, bahwa suku bunga acuan akan semakin tinggi, bisa memicu stagfilasi, dan pasar saham akan tertekan dan juga akan berimbas pada tarif angkutan darat yang akan naik sebesar 15 persen.
Dalam isu tuntutan yang di sampaikan langsung oleh salah satu Kordinator lapangan Ruli Saputra Daud menyampaikan, menolak keputusan pemerintah terkait kenaikan harga BBM karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat terutama masyarakat kelas menengah ke bawah, dan pelaku usaha mikro kecil (UMKM) yang belum sepenuhnya pulih dari terpaan Covid-19.
Meminta kepada pemerintah daerah dalam hal ini DPRD Pohuwato untuk segera merancang dan menerbitkan peraturan daerah terkait BBM bersubsidi.
Demo unjuk rasa yang di sampaikan oleh ratusan mahasiswa Universitas pohuwato (UNIPO) di depan gedung DPRD langsung mendapatkan respon baik dari Ketua DPRD Nasir Giasi, dan mengijinkan mereka masuk melakukan audiens bersama memecahkan solusi dari isu tuntutan yang disampaikan.
Nasir Giasi bersama anggota DPRD menyampaikan, apresiasi kepada ratusan mahasiswa yang telah menyuarakan hak-hak rakyat indonesia terkait kenaikan harga BBM, terutama di Daerah Pohuwato.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa yang hadir, menyuarakan hak-hak rakyat indonesia. Kelak adik-adik juga kedepan yang akan menggantikan kami di Dewan Parlemen Rakyat ini,”ucap Nasir ketika menerima masa aksi di gedung DPRD, Selasa (06/0/2022).
Dimana kata nasir, aspirasi yang di sampaikan oleh ratusan mahasiswa akan di tindak lanjuti dan akan di bicarakan bersama pemerintah daerah. (Mhd)