LENSA.TODAY, -(GORONTALO)- Staf Ahli Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Charles Budi Doku, menyayangkan statement yang disampaikan dua anggota Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo, Thomas Mopili dan Laode Haimudin.
Menurutnya pernyataan dua politisi senior tersebut adalah pernyataan menyesatkan, dan menjurus kepada adu domba terhadap masyarakat.
CBD menuturkan, seharusnya yang dilakukan kedua politisi itu adalah mendukung langkah Rachmad Gobel yang memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Provinsi Gorontalo, khususnya dibidang kemiskinan.
” Saya pikir statement partai biru itu jelas ke pihak kami Partai Nasdem, sebab yang mengawal program BSPS dari pusat ke Gorontalo ini kan hanya pak Rahmat Gobel,” kata CBD. Selasa, (16/5/2023).
Ia kemudian membantah keras tudingan penerima Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) wajib memiliki KTA Partai Nasdem, atau hanya orang-orang Nasdem.
” Sebab prosedur mendapatkan program tersebut sangat jelas. ada alur dan persyaratannya, dan bukan seperti yang disampaikan dua politisi itu,” jelas CBD.
” Mekanisme pengajuannya melalui pemerintah desa, bahkan pendataanya diteruskan ke Bupati dan Walikota, setelah itu ke Kementrian. Nah di Kementrian kakak Rachmat Gobel yang kawal,” jelasnya.
Semestinya, kata Charles, yang dilakukan Thomas Mopili dan Laode Haimuddin adalah mempertanyakan program apa saja yang sudah dilakukan oleh keterwakilan partainya di DPR RI terhadap rakyat Gorontalo.
” Nggak usah ngurus aspirasi kakak RG, tapi coba ditanya kepada perwakilan partai mereka, program apa yang sudah dibawah ke Gorontalo,” imbuhnya.
Charles menekankan selama masa jabatan Rachmat Gobel sebagai Wakil Ketua DPR RI, banyak program pemerintah yang telah dikawal dan dibawah ke Gorontalo melalui aspirasinya. BSPS, kata dia, hanya satu dari sekian program terebut.
” Dan perlu kami sampaikan BSPS ini merupakan aspirasi langsung dari masyarakat setiap kali Rachmad Gobel melaksanakan reses, permintaan langsung dari masyarakat, ini yang harus dipahami,” bebernya.
Ia menduga pernyataan-pernyataan yang dilayangkan kedua politisi tersebut adalah upaya menghasut masyarakat, melihat kepercayaan masyarakat terhadap Rachmat Gobel sangat besar.
” Apalagi tanpa bukti. Coba dipastikan kepada masyarakat langsung apakah ada pernyataan-pernyataan seperti yang mereka sampaikan itu. Saya pikir masyarakat sudah cerdas, mereka bisa menilai mana figur yang benar-benar bekerja untuk rakyat,” tuntasnya. (Arb)