LENSA.TODAY, -(KABGOR)- Dugaan Polemik mundurnya 5 (lima) orang Aparat Desa Bumela, Kecamatan Bilato menuai berbagai tanya ditengah-tengah masyarakat Bumela, pasalnya Aparat Desa yang berjumlah 5 orang mengundurkan diri diduga karena mendapatkan intimidasi atau ancaman dari oknum Kades Bumela.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya bahwa mundurnya aparat Desa Bumela bukan hanya kali ini terjadi, akan tetapi kejadian ini sudah yang kedua kalinya. Bahkan dikejadian pertama oknum Kepala Desa mendapatkan sanksi Surat Peringatan Pertama (SP1), namum hal tersebut tidak menjadi pelajaran bagi sang oknum Kepala Desa.
Baca juga : https://lensa.today/upss-secara-serentak-aparat-desa-bumela-mengundurkan-diri-simak-penyebabnya/
Terkait surat pengunduran diri secara kolektif yang dibuat oleh Aparat Desa tetanggal 29 September 2022, menjelaskan beberapa alasan sebagai Berikut :
– Tidak tahan dengan hujatan dan tekanan disetiap rapat umum.
– Selalu melontarkan kata “silahkan mengundurkan diri kepada kami perangkat perempauan”,
– Diancam dengan pemecatan sebab beliau mengaku masih beliau yang berkuasa, namun kami tetap berusaha bertahan dan berupaya bekerja lebih baik tetapi pada saat perekrutan aparat pada tanggal 28 september 2022, kata itu beliau ulang-ulanh kembali “Ngoni ini Golojo atau Lalowa”.
– Bahkan ada kata-kata yang keluar dari mulut beliau, tentang pemecatan beliau berhak dan tidak takut pada siapapun.
Adapun Nama-nama Aparat Desa Bumela yang telah mengundurkan diri sebagai berikut :
– Nama : Zulaeha M. Lapali
Jabatan : Kaur Keuangan / PLH Kadus Basangi.
– Nama : Pinang Putih
Jabatan : Kaur Perencanaan Tatausaha dan Umum / PLH Kadus Tanjakan.
– Nama : Yusnita Husain
Jabatan : Kasie Kesra / PLH Kadus Pentadio
– Nama : Selvia Kasim
Jabatan : Operator Siks NG
– Nama : Karmila Olii
Jabatan : Petugas Regis Capil / Operator Data E-Sektoral.
Disamping itu, Ketika di komfirmasi Kepada Kepala Desa Bumela melalui via telepon seluler, dirinya enggan untuk memberikan klarifikasi.
” Tadi sudah diberitakan pak, kan beritanya sudah ada, tidak perlu lagi saya klarifikasi,” ucap Kades Bumela.
” Kalau itu sudah benar buat apalagi diklarifikasi. Kalau sudah begitu keputusannya, baru mo bekeng apalagi”, kata Kades.
” Kan semua ini, Bolomaapuwolo. Dari yang tidak ada menjadi ada. Kan begitu. Saya juga dilahirkan bukan langsung jadi kepala desa, klu sudah begitu beritanya, maka silahkan pak”, imbuh Kades.
Terkait dugaan intimidasi yang diduga dilakukan oleh oknum kades, Kades Bumela mengatalan dirinya tidak mengatahuinya.
“Mengenai intimidasi saya tidak tau pak, nanti tanyakan saja sama mereka. Mohon maaf ini, jangan sampe lagi saya salah bicara, nanti akan meluas lagi, itu yang saya tidak mau berkomentar. Karena, sudah serba salah juga, nanti memberikan klarifikasi salah bicara lagi, oh itu begini. Jadi saya bukan tidak mau memberikan klarifikasi”, jelas Kades.
” Selalu saya ini diberitakan, saya tidak pernah mengklarifikasi walaupun berita itu jahat atau seperti apa. Ya terserah itu hak teman-teman. Pokoknya saya tidak mau mengklarifikasi, membenarkan ataupun menyalahkan, cuman saya tidak mengklarifikasi itu,” tutup Kades Bumela. (Arb)